Jakarta (ANTARA) - Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) memandang rampungnya Kesepakatan Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Uni Eropa (IEU CEPA) menunjukkan posisi Indonesia sebagai tujuan pasar alternatif yang semakin kuat untuk Uni Eropa.
Menurut Juru Bicara PCO Philips Vermonte, isu perang dagang dengan Amerika Serikat menjadi salah satu faktor yang membuat EU mendorong penyelesaian segera IEU CEPA dalam rangka mengeratkan kerja sama ekonomi dengan Indonesia.
“IEU CEPA yang (negosiasinya) sudah bertahun-tahun itu, tiba-tiba Uni Eropa melihat keharusan untuk segera ditandatangani karena mereka bisa mengalami kesulitan yang sama terkait, misalnya, tarif AS,” kata Philips ditemui di sela-sela bincang diplomasi bersama Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI di Jakarta, Rabu.
Menurut jubir PCO, Uni Eropa saat ini semakin memandang Indonesia sebagai mitra yang baik untuk “mengisi ruang-ruang yang kosong akibat pemberlakuan tarif AS”. Terlebih, negosiasi IEU CEPA antara kedua pihak sudah berlangsung selama hampir 10 tahun, kata dia.
Indonesia juga optimistis terhadap besarnya potensi pasar Uni Eropa yang dapat menyerap habis ekspor produk Indonesia dengan daya beli yang setara seperti pasar Amerika Serikat, kata dia.
“Maka dengan itu, seperti gayung bersambut, di saat Uni Eropa membutuhkan Indonesia, Indonesia membutuhkan Uni Eropa, maka terjadilah IEU CEPA,” kata Philips.
Presiden Prabowo Subianto dan Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen mengumumkan rampungnya perundingan IEU CEPA setelah negosiasi selama kurang lebih 10 tahun dalam pernyataan pers bersama di Brussels, Belgia, pada 13 Juli lalu.
Dalam kunjungan resminya ke ibu kota Belgia tersebut, Prabowo mengatakan bahwa Indonesia dan EU telah menyepakati semua isi perjanjian dagang tersebut, sementara von der Leyen memastikan semua inti kesepakatan politik dalam IEU CEPA telah disetujui.
Menurut Presiden Komisi Eropa, masih banyak potensi kerja sama ekonomi yang masih bisa dijajaki kedua pihak. Karena itu, rampungnya IEU CEPA terjadi di saat yang tepat untuk membuka pasar dan menciptakan peluang baru.
Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto pada akhir Juli juga memastikan bahwa seluruh dokumen legal IEU CEPA dapat disahkan pada September mendatang.
Baca juga: Kadin optimis perdagangan RI dengan Eropa-AS capai 100 miliar dolar AS
Baca juga: Mendag optimistis IEU CEPA dongkrak ekspor Indonesia ke Uni Eropa
Baca juga: Kemendag: Penyelesaian IEU-CEPA momentum tepat bagi Indonesia dan UE
Pewarta: Nabil Ihsan
Editor: Azis Kurmala
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.