Korsel berusaha rebut kembali kendali operasional militer dari AS

7 hours ago 3
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

Istanbul (ANTARA) - Korea Selatan akan berupaya untuk “merebut kembali” kendali operasional militer masa perang (OPCON) dari Amerika Serikat selama masa pemerintahan Presiden Lee Jae Myung, lapor harian Korea Times pada Rabu (13/8).

Pemerintahan Lee disebut ingin mengembalikan kendali masa perang selama masa jabatannya, sebagaimana tercantum dalam cetak biru peta jalan kebijakan lima tahun yang diumumkan oleh Komite Perencanaan Urusan Negara.

Namun, dokumen cetak biru tersebut belum kebijakan final pemerintah dan masih akan melalui proses peninjauan sebelum kemungkinan diadopsi oleh kabinet Lee.

Lee terpilih dalam pemilu presiden mendadak pada Juni setelah pendahulunya, Yoon Suk Yeol, dimakzulkan karena upaya memberlakukan darurat militer yang gagal pada Desember lalu.

Korea Selatan adalah salah satu sekutu militer tertua Amerika Serikat dengan lebih dari 28.500 tentara AS ditempatkan di Semenanjung Korea. Kepala Staf Gabungan Korea Selatan memegang kendali operasional OPCON di masa damai, sementara Komando Pasukan Gabungan yang dipimpin AS memegang kendali selama masa perang.

Dalam uji kelayakan dan kepatutan oleh parlemen, Menteri Pertahanan Korea Selatan Ahn Gyu-back menyampaikan bahwa pemerintahan Lee akan berupaya mengambil kembali kendali operasional masa perang, yang akan membutuhkan pembicaraan mendalam dengan Amerika Serikat.

Peta jalan tersebut menyatakan bahwa pemerintahan Lee berkomitmen untuk “menormalkan” hubungan dengan Korea Utara dengan beralih ke arah rekonsiliasi dan kerja sama.

“Dengan melembagakan perdamaian dan koeksistensi, pemerintah akan berupaya mengubah apa yang disebut ‘risiko Semenanjung Korea’ menjadi ‘keunggulan Semenanjung Korea’,” menurut Komite Perencanaan Urusan Negara.

Segera setelah terpilih sebagai presiden, Lee melarang pengiriman selebaran anti-Pyongyang melintasi perbatasan, serta membongkar infrastruktur siaran propaganda —sebuah inisiatif yang dibalas dengan tindakan serupa oleh Korea Utara.

Pemerintah juga menunda sebagian latihan gabungan dengan AS, latihan yang sering dikritik oleh Korea Utara.

Meskipun Pyongyang juga telah menghentikan siaran propaganda, Seoul melaporkan bahwa Korea Utara mulai melepas pengeras suara di sepanjang perbatasan. Korea Utara juga berhenti menerbangkan balon berisi sampah ke wilayah Korea Selatan.

Seoul turut menekankan “diplomasi pragmatis” untuk meningkatkan Korea Selatan sebagai kekuatan diplomatik setingkat “G7 plus” dan membangun kekuatan militer elite yang mampu menangkal ancaman nuklir, misil, dan siber dari Korea Utara.

Secara khusus, Lee dijadwalkan terbang ke Jepang minggu depan untuk menggelar pertemuan puncak dua hari dengan Perdana Menteri Shigeru Ishiba pada 23–24 Agustus, sebelum ia terbang ke AS untuk pertemuan puncak pertamanya dengan Presiden Donald Trump.

Ini akan menjadi pertama kalinya seorang presiden Korea Selatan mengunjungi Jepang sebelum bertemu dengan pemimpin AS.

Adapun untuk mencapai target dalam cetak biru tersebut, pemerintahan Lee diperkirakan memerlukan perubahan terhadap 951 undang-undang dan peraturan, serta anggaran terpisah sekitar 152 miliar dolar AS (sekitar Rp2.447,9 triliun) hingga tahun 2030.

Sumber: Anadolu

Baca juga: Lee Jae Myung berharap perundingan antar-Korea dapat terwujud

Baca juga: Korut bongkar pengeras suara di perbatasan ikuti jejak Korsel

Penerjemah: Kuntum Khaira Riswan
Editor: Arie Novarina
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article