Jakarta (ANTARA) - Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh (LBBP) Indonesia untuk Republik Namibia Mirza Nurhidayat, menyerahkan Surat Kepercayaan serta Surat Penarikan dari pendahulunya Wisnu Edi Pratignyo, kepada Presiden Republik Namibia Netumbo-Nandi Ndaitwah.
Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Windhoek melalui pernyataan yang diterima di Jakarta, Kamis, mengatakan bahwa kegiatan tersebut berlangsung di Istana Presiden Namibia, Windhoek, Rabu.
Dubes Mirza menyampaikan tekadnya untuk memperkuat hubungan bilateral yang telah terjalin baik dengan negara di benua Afrika tersebut, serta menyoroti peluang kerja sama di bidang energi, infrastruktur, kesehatan, perikanan, dan keamanan.
“Saya berkomitmen untuk membawa hubungan Indonesia-Namibia ke tingkat yang lebih tinggi, khususnya di bidang perdagangan, investasi, pertanian, energi terbarukan, dan pariwisata, demi memberikan manfaat nyata bagi masyarakat kedua negara,” ujarnya.
Baca juga: KBRI Windhoek kenalkan budaya Indonesia pada resepsi diplomatik HUT RI
Ia juga menyampaikan kesiapan Indonesia untuk menyalurkan hibah kemanusiaan guna membantu penanggulangan dampak kekeringan di Namibia sebagai wujud solidaritas.
Ia mengenang kunjungan kenegaraan mendiang Presiden Hage Geingob ke Indonesia pada 2018 serta partisipasi Presiden Netumbo-Nandi Ndaitwah dalam Bali Democracy Forum 2019 sebagai momentum penting dalam memperkokoh kemitraan kedua negara.
Presiden Netumbo-Nandi Ndaitwah yang didampingi oleh sejumlah menteri dan pejabat tinggi Namibia, menyambut baik penugasan Dubes Mirza dan menegaskan bahwa Namibia memandang Indonesia sebagai mitra strategis.
“Kami siap memperluas kerja sama yang saling menguntungkan, terutama di sektor-sektor yang dapat memberikan dampak langsung bagi masyarakat kedua negara,” ujar Presiden Namibia.
Kedua pihak juga sepakat untuk memanfaatkan momentum hubungan yang semakin erat ini, termasuk memfinalisasi sejumlah Nota Kesepahaman (MoU) di bidang konsultasi politik, pertanian, perikanan, energi, serta pembentukan Komisi Bersama Kerja Sama Bilateral.
Baca juga: BKSAP DPR: Namibia ingin belajar teknologi air dan pangan ke Indonesia
Baca juga: BKSAP DPR inisiasi hadirnya Indonesia-Africa Parliamentary Partnership
Pewarta: Kuntum Khaira Riswan
Editor: Martha Herlinawati Simanjuntak
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.