Liputan6.com, Jakarta - Penyaluran hidangan Makan Bergizi Gratis (MBG) bagi ibu hamil (bumil), ibu menyusui (busui), dan bawah lima tahun (balita) atau B3 merupakan salah satu tanggung jawab Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemenendukbangga)/BKKBN.
Di tengah maraknya isu keracunan MBG, timbul kekhawatiran soal potensi kasus serupa yang mengintai kelompok B3.
Terkait hal ini, Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Mendukbangga), Wihaji, memberi penjelasan. Menurutnya, tugas Kemendukbangga memang mendata khusus MBG bagi ibu hamil, menyusui, dan balita. Kemudian, mendistribusikan dan mengevaluasinya.
“Seandainya memang ada beberapa case (kasus keracunan) itu maka saya kira nanti protapnya (prosedur tetap) dijalankan dengan baik. Tentu namanya juga program baru kita terus berusaha semaksimal mungkin,” kata Wihaji di Jakarta, Senin (22/9/2025).
Dia menambahkan, Kemendukbangga adalah salah satu kementerian yang bekerja sama dengan Badan Gizi Nasional (BGN). Khususnya untuk ibu hamil, ibu menyusui dan balita.
“Alhamdulillah, semoga juga tidak ada kasus, selama ini baik-baik saja. Mungkin ada beberapa masalah itu nanti kita selesaikan khususnya misalnya belum semuanya mendapatkan MBG ibu hamil, ibu menyusui dan balita karena ada beberapa yang memang perlu sosialisasi,” ujarnya.
“Jadi kalau misalnya ada problem-problem, kita ikhtiarkan supaya jangan terjadi dan terus kita awasi, kita kawal bersama-sama,” kata Wihaji.
Sejauh ini kelompok B3 yang sudah mendapatkan MBG mencapai 1,2 juta orang, sementara targetnya 9,3 juta.
“Sekarang untuk B3 sudah 1,2 juta dan targetnya semuanya adalah 9,3 juta. Dari target 9,3 juta sekarang sudah 1,2 juta B3 yang sudah mendapatkan MBG.”
Makan bergizi gratis terus jadi sorotan, setelah ratusan siswa keracunan massal usai mengkonsumsi paket MBG, kini ditemukan belatung di dalam paket makan bergizi gratis.