5 Manfaat Vitamin C untuk Wajah, Rahasia Kulit Sehat, Cerah, dan Awet Muda

Liputan6.com, Jakarta Kulit wajah yang sehat, segar, dan bercahaya adalah dambaan banyak orang. Untuk mencapainya, berbagai produk kecantikan dan bahan aktif hadir menawarkan janji-janji perawatan kulit. Namun, di antara sekian banyak pilihan, ada satu nutrisi yang terbukti secara ilmiah memiliki peran krusial dalam menjaga kecantikan alami kulit, yaitu vitamin C.

Vitamin C atau asam askorbat bukan sekadar tren kecantikan, melainkan nutrisi penting yang mendukung kesehatan kulit dari dalam maupun luar. Tubuh kita tidak dapat memproduksi vitamin ini sendiri, sehingga kebutuhannya harus dipenuhi melalui makanan, suplemen, atau produk perawatan kulit topikal. Kadar vitamin C yang cukup membantu melawan radikal bebas, menjaga elastisitas kulit, dan mencegah tanda penuaan dini.

Sayangnya, kadar vitamin C dalam kulit dapat menurun seiring bertambahnya usia, polusi, maupun paparan sinar ultraviolet (UV). Penurunan ini berkontribusi pada munculnya masalah kulit seperti kusam, flek hitam, hingga kerutan. Oleh karena itu, memahami manfaat vitamin C untuk wajah dan cara mendapatkannya menjadi langkah penting untuk merawat kulit agar tetap sehat dan bercahaya. Berikut ulasan Liputan6.com, Senin (22/9/2025).

Kolagen adalah protein utama penyusun kulit yang menjaga kekuatan, elastisitas, dan kekenyalannya. Kekurangan kolagen akan memicu garis halus, kerutan, hingga kulit kendur. Vitamin C berperan sebagai kofaktor enzim prolin dan lisin hidroksilase, yang sangat penting dalam proses stabilisasi dan sintesis kolagen.

Penelitian oleh Pullar, Carr, & Vissers (2017) menjelaskan bahwa vitamin C juga merangsang produksi kolagen oleh fibroblas di dermis. Tanpa cukup vitamin C, proses penyembuhan luka terganggu dan kulit menjadi lebih rapuh. Artinya, vitamin C adalah salah satu kunci utama dalam menjaga struktur kulit agar tetap awet muda.

2. Melindungi dari Kerusakan Radikal Bebas

Vitamin C merupakan antioksidan kuat yang melawan radikal bebas akibat sinar UV, polusi, atau asap rokok. Radikal bebas merusak DNA, protein, dan sel kulit sehingga mempercepat penuaan. Menurut Telang (2013), kombinasi vitamin C dengan vitamin E terbukti sangat efektif dalam mengurangi stres oksidatif dan photoaging.

Dengan perlindungan antioksidan ini, kulit menjadi lebih terlindungi dari kerusakan lingkungan yang menyebabkan kusam, bintik hitam, dan kerutan dini.

Masalah hiperpigmentasi seperti melasma atau flek hitam terjadi karena produksi melanin berlebih. Vitamin C membantu menghambat enzim tirosinase, yaitu enzim yang bertanggung jawab dalam pembentukan melanin.

Menurut jurnal Journal of Clinical and Aesthetic Dermatology (Firas Al-Niaimi, 2017), penggunaan vitamin C topikal terbukti mencerahkan kulit dan menyamarkan noda hitam. Oleh karena itu, tidak heran jika vitamin C banyak ditemukan dalam serum pencerah kulit.

4. Mempercepat Penyembuhan Luka

Vitamin C berperan dalam mempercepat regenerasi kulit berkat kemampuannya meningkatkan produksi kolagen. Kekurangan vitamin C dapat menyebabkan gangguan penyembuhan luka seperti pada penyakit skorbut. Dengan kadar vitamin C yang cukup, kulit lebih cepat pulih dari iritasi, jerawat, atau luka kecil di wajah.

5. Memperbaiki Tekstur dan Kekenyalan Kulit

Selain kolagen, vitamin C juga mendukung diferensiasi keratinosit, sel penyusun lapisan epidermis. Studi in vitro menunjukkan bahwa vitamin C memperkuat skin barrier, meningkatkan hidrasi, dan memperbaiki tekstur kulit. Hasilnya, kulit menjadi lebih halus, kenyal, dan tampak segar.

Ada dua cara utama untuk meraih manfaat vitamin C, melalui asupan oral dan aplikasi topikal.

1. Asupan Oral (Makanan dan Suplemen)

Mengonsumsi makanan kaya vitamin C adalah cara alami dan efektif untuk mendukung kesehatan kulit dari dalam. Buah-buahan seperti jeruk, lemon, stroberi, kiwi, serta sayuran seperti paprika merah dan brokoli merupakan sumber terbaik.

Studi menunjukkan bahwa kadar vitamin C dalam kulit meningkat seiring dengan asupan oral hingga mencapai titik saturasi. Jika diperlukan, suplemen vitamin C juga bisa digunakan sesuai dosis harian yang dianjurkan.

2. Aplikasi Topikal (Serum dan Krim)

Karena lapisan terluar kulit (epidermis) tidak mendapatkan cukup nutrisi dari aliran darah, penggunaan vitamin C secara topikal menjadi sangat penting. Produk perawatan kulit yang mengandung L-ascorbic acid atau turunannya (seperti magnesium ascorbyl phosphate) dapat menembus kulit dan diubah menjadi bentuk aktif vitamin C.

Menurut Harvard Health Publishing, penggunaan serum vitamin C secara rutin terbukti memperbaiki kerutan, mengurangi bintik hitam, serta melindungi kulit dari sinar UV bila dipadukan dengan tabir surya. Serum dengan konsentrasi 10–20% dan pH di bawah 3,5 dianggap paling efektif.

Dengan demikian, kombinasi konsumsi vitamin C dari makanan/suplemen dan penggunaan serum topikal adalah strategi terbaik untuk memaksimalkan manfaat vitamin C untuk wajah.

1. Seberapa sering saya harus menggunakan serum vitamin C?

Idealnya digunakan sekali sehari, di pagi hari, untuk melindungi kulit dari polusi dan sinar UV. Jangan lupa aplikasikan tabir surya setelahnya.

2. Apakah vitamin C membuat kulit sensitif terhadap matahari?

Tidak. Justru vitamin C membantu melindungi kulit dari kerusakan sinar UV. Namun, tetap wajib menggunakan sunscreen untuk perlindungan maksimal.

3. Bisakah vitamin C dikombinasikan dengan bahan skincare lain?

Ya, terutama dengan vitamin E dan ferulic acid yang meningkatkan efek antioksidan. Namun, hindari penggunaan bersamaan dengan benzoyl peroxide karena dapat mengurangi efektivitas vitamin C.

4. Bagaimana memilih serum vitamin C yang baik?

Pilih serum dengan L-ascorbic acid konsentrasi 10–20%, dikemas dalam botol gelap, dan tidak berubah warna menjadi cokelat (tanda oksidasi).

5. Apakah selain serum ada produk lain yang mengandung vitamin C?

Ya, vitamin C juga bisa ditemukan dalam toner, pelembap, dan masker wajah, meskipun serum tetap menjadi bentuk yang paling efektif karena konsentrasi bahan aktifnya lebih tinggi.