Tangerang (ANTARA) - Kementerian Transmigrasi melepas sebanyak 2.000 peserta Tim Ekspedisi Patriot (TEP) dari tujuh perguruan tinggi terbaik ke 154 kawasan transmigrasi dari Sabang hingga Merauke.
Pelepasan ribuan TEP ini, dilakukan pada Selasa melalui penerbangan pesawat di Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta), Tangerang, Banten.
"Tim ekspedisi patriot ini terdiri dari para peneliti yakni dosen, guru besar hingga mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia," kata Wakil Menteri Transmigrasi, Viva Yoga Mauladi di Tangerang, Selasa.
Ia mengatakan, tujuan program ekspedisi patriot ke 154 kawasan transmigrasi ini dilakukan untuk membantu pemerataan ekonomi di daerah-daerah yang ada di Indonesia.
Dimana, katanya, melalui TEP dari tujuh perguruan tinggi akan ditugaskan selama empat bulan dengan berkolaborasi bersama 17 perguruan tinggi daerah yang tergabung dalam tim ekspedisi patriot tersebut.
"Mereka nantinya bertujuan untuk melakukan riset, penelitian, hingga pemetaan wilayah terkait potensi ekonomi yang bisa dikembangkan," ujarnya.
Viva menjelaskan, dua ribu tim ekspedisi patriot tersebut dilepas secara bertahap dengan target hingga sepekan yang akan diberangkatkan ke kawasan transmigrasi.
"Dari total komposisi yang saya pahami lebih dari 50 persen itu adalah mahasiswa on going S-1, kemudian sekitar 400-an itu adalah S-2, dan S-3 ada juga 500-an alumni S-1 dan para guru besar," paparnya.
Dia berharap, para patriot ini dapat menjalankan tugasnya dengan baik, agar penelitian khususnya pemerataan daerah hingga pengembangan ekonomi dapat diserap dan ditindaklanjuti.
"Tim yang disebar tersebut diharapkan bisa meneliti permasalahan-permasalahan yang ada di kawasan-kawasan tersebut dari berbagai aspek," ungkapnya.
Adapun dari tujuh perguruan tinggi terbaik di Indonesia, yakni Institut Teknik Bandung, Universitas Diponegoro, Universitas Gadjah Mada, Universitas Indonesia, Institut Pertanian Bogor, Universitas Padjajaran, dan Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
Tim ekspedisi patriot tersebut tergabung dalam multidisiplin ilmu, mulai dari Teknik Lingkungan, Teknik Kimia, Teknik Elektro, Teknik Mesin, Teknik Sipil, Sosial, hingga Sastra Rusia.
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.