Liputan6.com, Jakarta Salah satu tugas dokter yakni memberikan edukasi kesehatan kepada masyarakat. Hal ini disadari betul oleh dokter spesialis saraf Tommy Hudianto Sarongku.
Tekad untuk memperluas edukasi soal kesehatan saraf membuatnya mantap mengikuti ajang The New L-Men of The Year 2025.
“Sebagai seorang dokter memang tugas saya itu mengedukasi masyarakat. Yang paling disayangkan itu kalau orang-orang sudah sampai sakit. Jadi, sebelum sakit itu ada baiknya kita tuh harus menjaga kesehatan,” kata dokter yang akrab disapa Tom kepada Health Liputan6.com saat ditemui di Jakarta, Kamis (7/8/2025).
Maka dari itu, dalam setiap kesempatan mengedukasi, ada tiga kunci penting yang selalu ia sampaikan kepada masyarakat.
“Sebagai dokter, ada tiga kunci penting yang selalu saya bagikan kepada masyarakat. Pertama adalah gaya hidup sehat berupa nutrisi yang sehat, pengelolaan stres, dan olahraga,” jelasnya.
Dia menilai, dengan mengikuti ajang yang fokus menyuarakan tentang pentingnya gaya hidup sehat, maka kesempatannya untuk mengedukasi masyarakat menjadi lebih luas.
“Dengan mengikuti L-Men, memiliki ruang yang lebih luas dan jangkauan yang lebih banyak. Dan enggak cuma bekerja pada orang yang sakit saja, tapi pada orang yang sehat juga menginspirasi banyak orang agar semakin hidup sehat,” kata pria lulusan Program Studi Spesialis Neurologi Universitas Udayana itu.
Penutupan pusat kebugaran selama pemberlakukan pembatasan sosial ternyata membuat banyak warga AS memborong peralatan olahraga untuk angkat beban atau kardio di rumah. Perkembangan ini bisa menjadi disruptor bagi industri fitness, yang sudah sedikit ...
Tom Tekuni Olahraga Gym 10 Tahun Terakhir
Grand finalist The New L-Men of The Year yang mewakili Sulawesi Tengah (Sulteng) ini bercerita, untuk menjaga Kesehatan, ia menekuni olahraga gym lebih dari 10 tahun lalu.
“Gym udah lama banget, lebih dari 10 tahun yang lalu dan saya intens latihan dua tahun terakhir untuk persiapan L-Men ini.”
Rajin nge-gym membuat Tom merasakan berbagai manfaat pada tubuhnya. Secara fisik, ia merasa badannya menjadi lebih ringan. Selain itu, kualitas tidurnya pun membaik dan otak menjadi lebih sehat.
“Otak saya jadi lebih (cepat) berpikir, enggak lemot-lemot lagi, lebih banyak inspirasi lah dengan rajin berolahraga.”
Kaitan Gym dengan Kesehatan Saraf
Tom pun menjelaskan bahwa olahraga seperti gym memiliki kaitan atau manfaat untuk saraf.
“Tentu saja (berkaitan), kalau kita olahraga kita akan mengeluarkan zat-zat penting di otak seperti endorphin, serotonin, dopamin, nah ini penting untuk menjaga mood (suasana hati), proses berpikir biar lebih fokus dan lain-lain.”
Dia pun mengajak masyarakat untuk tidak menjadikan gaya hidup sehat sebagai beban, melainkan sebagai kebiasaan yang harus dijaga secara konsisten.
“Jangan pas senggang saja kita olahraga, tapi memang kita harus siapkan waktunya. Saya enggak menunggu waktu luang untuk olahraga, tapi saya memprioritaskan waktu saya untuk berolahraga. Saya biasa menyiapkan waktu dua jam untuk berolahraga, pagi hari lari, siang hari gym,” pungkasnya.