Liputan6.com, Jakarta - Situasi belakangan ini membuat sebagian masyarakat kesulitan mengakses layanan rumah sakit, termasuk pasien dengan penyakit kronis seperti jantung dan hipertensi. Banyak pasien mengaku terhalang untuk melakukan kontrol rutin karena alasan keamanan maupun keterbatasan mobilitas.
Menanggapi kondisi tersebut, Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah Konsultan, Dr. dr. Vito Anggarino Damay, SpJP (K), M.Kes, AIFO-K, memberikan pesan penting agar pasien tetap menjaga kesehatan.
"Intinya saya mau berpesan, stay safe. Obat-obatan yang masih harus diminum, itu tetap diminum. Kalau perlu kontrol, bisa dilakukan secara online dengan dokter Anda masing-masing," ujar Dokter Vito Damay.
Pasien dengan riwayat penyakit jantung dan hipertensi dianjurkan tetap melanjutkan konsumsi obat rutin. Dokter Vito menjelaskan bahwa menghentikan obat secara tiba-tiba justru bisa menimbulkan risiko kesehatan serius.
"Obat pengencer darah jangan lupa kalau pernah terdiagnosis sumbatan pembuluh darah. Obat darah tinggi lanjutkan dulu ya. Obat rutin lain juga jangan dihentikan," tambahnya.
Dengan tetap mengonsumsi obat, pasien bisa menjaga kestabilan kondisi tubuh meski belum sempat melakukan kontrol tatap muka di rumah sakit.
Kontrol Rutin Bisa Online
Dokter Vito menjelaskan bahwa pasien sebaiknya menilai situasi sekitar sebelum memutuskan datang ke rumah sakit. Jika kondisi stabil, kontrol rutin dapat ditunda sementara, tetapi tetap ada opsi lain seperti konsultasi daring.
"Kalau emergensi langsung ke rumah sakit atau UGD. Kalau stabil saja, kontrol rutin bisa ditunda. Lanjutkan dulu obat rutin bila ada, atau hubungi dokter masing-masing. Bisa lewat online juga," katanya.
Layanan konsultasi online kini semakin mudah diakses, baik melalui aplikasi kesehatan maupun platform komunikasi digital. Hal ini bisa menjadi solusi agar pasien tetap mendapatkan pemantauan tanpa harus keluar rumah.
Peran Alat Medis di Rumah
Bagi pasien hipertensi maupun jantung, pemantauan kesehatan secara mandiri di rumah juga sangat penting. Salah satu langkah sederhana yang bisa dilakukan adalah rutin mengukur tekanan darah.
"Tensi dari rumah kirim ke dokter yang tahu kondisi Anda. Manfaatkan alat tensi, cek darah, dan home care. Atau konsultasi online bila diperlukan," kata Dokter Vito.
Alat tensi digital yang kini banyak dijual di pasaran bisa membantu pasien memantau kondisi harian. Hasil pengukuran dapat dilaporkan langsung ke dokter untuk evaluasi lebih lanjut.
Meski kontrol rutin bisa ditunda, pasien harus waspada terhadap gejala darurat. Nyeri dada mendadak, sesak napas berat, atau tekanan darah yang sangat tinggi merupakan tanda-tanda yang tidak boleh diabaikan.
Dalam kondisi tersebut, pasien harus segera menuju rumah sakit atau unit gawat darurat (UGD).
Saling Bantu dan Saling Jaga
Dokter Vito juga mengajak masyarakat untuk saling berbagi informasi mengenai layanan kesehatan yang bisa membantu pasien jantung dan hipertensi tetap terpantau dari rumah.
“Yang punya informasi atau saran home care, cek lab, atau alat tensi rekomendasi silakan kasih info di kolom komentar. Saling bantu, saling jaga. Stay safe!," tulisnya.