Liputan6.com, Jakarta - Suasana haru menyelimuti keluarga besar almarhumah komedian Nina Carolina atau yang akrab disapa Mpok Alpa. Perseteruan antara suami mendiang Ajie Darmaji dengan kakak iparnya Ika alias Mpok Banong, yang sempat memanas akibat kesalahpahaman perihal perwalian anak, kini telah berakhir dengan damai.
Melansir laporan dari tim Hot Shot SCTV, Senin (22/9/2025), momen perdamaian tersebut ditandai dengan pertemuan emosional di mana Ajie Darmaji menyampaikan permohonan maaf secara langsung kepada Mpok Banong. Sambil berurai air mata, keduanya sepakat untuk mengakhiri miskomunikasi dan kembali menjalin silaturahmi sebagai sebuah keluarga.
Fokus utama keduanya kini adalah memastikan masa depan ketiga anak Mpok Alpa yang masih di bawah umur. Proses permohonan perwalian anak yang diajukan oleh Ajie Darmaji akan terus berlanjut, dan dijadwalkan akan menjalani sidang pada Senin, 22 September.
Ajie Darmaji dan Mpok Banong juga secara tegas menepis isu bahwa konflik yang terjadi antara keduanya dipicu oleh perebutan harta warisan peninggalan Mpok Alpa. Mereka menegaskan bahwa diskusi yang terjadi murni membahas tentang perwalian anak demi kemudahan pengurusan di masa depan.
Dunia hiburan tanah air berduka. Komedian Nina Carolina atau Mpok Alpa meninggal dunia pada Jumat (15/8) pagi di usia 38 tahun usai berjuang melawan kanker. Sosok yang dikenal selalu ceria ini tak pernah ingin terlihat sakit, bahkan di tengah pengoba...
Klarifikasi Keduanya
Ajie Darmaji dengan tegas menyatakan bahwa tidak ada pembicaraan mengenai harta dalam diskusi keluarga. Ia menekankan bahwa prioritas utamanya adalah mendapatkan hak perwalian legal untuk ketiga anaknya yang belum dewasa.
"Enggak ada yang dibicarain harta, kita tuh bicarain tentang perwalian anak-anak yang belum bisa tanda tangan," ujar Ajie Darmaji kepada tim Hot Shot SCTV, (22/9/2025).
Hal senada diungkapkan Mpok Banong yang menepis kabar bohong atau hoaks mengenai rencana penjualan rumah peninggalan adiknya. "Itu hoaks, itu enggak benar. Rumah itu kenang-kenangan, enggak ada terbesit pun jual-jual rumah," tegasnya.
Keputusan Melalui Jalur Hukum
Langkah hukum untuk mengajukan perwalian diambil Ajie Darmaji karena tiga dari empat anaknya masih di bawah umur dan belum dapat membuat keputusan hukum sendiri. Sementara putri sulung, Sherly, sudah dianggap dewasa dan memiliki KTP sehingga tidak memerlukan perwalian.
Mpok Banong juga menyatakan kesiapannya untuk mendukung proses hukum tersebut. "Enggak, kalau Mpok, Mpok gak datang, soalnya kan yang di situ kan yang bersangkutan. InsyaAllah kalau emang diperluin untuk mendampingi Kak Sherly, Mpok datang," katanya kepada Hot Shot SCTV.
Masih Berkabung
Di tengah proses yang berjalan, keluarga masih diselimuti duka mendalam. Mpok Banong mengaku masih rutin berziarah ke makam adiknya di TPU Kujaran, Jagakarsa. Ia juga mengabarkan bahwa makam Mpok Alpa kini telah dirapikan dan dipasangi batu nisan baru.
Rasa rindu yang mendalam juga dirasakan Mpok Banong hingga ia didatangi almarhumah dalam mimpi. Dalam mimpinya, Mpok Alpa yang ceria mengajaknya untuk berfoto bersama. "Dia minta, ajak foto, 'Nong, sini foto sama gua'," tutur Mpok Banong menirukan ucapan adiknya dalam mimpi tersebut.