2,1 Miliar Orang di Dunia Terancam Presbiopia, Kondisi Apa Itu?

15 hours ago 2
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

Liputan6.com, Jakarta Penggunaan kacamata sebagai solusi bagi orang usia 40 tahun ke atas yang mengalami penurunan penglihatan tampak tidak selalu memenuhi kebutuhan. Padahal, pada usia tersebut, seseorang berpotensi terkena presbiopia.

Hal ini disampaikan oleh Dr. Nashrul Ihsan, Sp.M(K), dokter subspesialis katarak, lensa dan bedah refratik JEC Eye Hospitals.

Nashrul mengatakan, sebanyak 83 persen orang berusia 40 tahun ke atas mengalami presbiopia, bahkan jumlah prevalensi gangguan penyakit ini dipredikisi akan menyentuh angka 2,1 miliar secara global pada tahun 2030.

“Prevalensi presbiopia secara global terus meningkat seiring bertambahnya harapan hidup dan intensitas tuntutan penglihatan dekat di era modern, seperti menggunakan ponsel,” kata Kepala Klinik Utama Mata JEC Bekasi, di acara “JEC-Merdeka dari Kacamata di Usia Emas” pada Kamis, 7 Agustus 2025.

Presbiopia atau mata tua adalah kondisi fisiologis yang terjadi akibat penurunan kemampuan akomodasi lensa yang menyebabkan seorang penderitanya kesulitan untuk melihat dalam jarak yang dekat.

Penyakit ini terjadi karena faktor usia, kondisi di mana mata kehilangan fleksibilitasnya. Sejumlah penelitian menyebutkan bahwa kondisi ini membawa dampak penurunan kualitas hidup.

Gejala Presbiopia dan Dampaknya

Nashrul menjelaskan gejala presbiopia umumnya dikenali pada seseorang yang telah berusia 40 tahun. Keluhannya utama dari penyakit ini adalah kesulitan untuk melihat objek dari jarak yang dekat. 

Selain itu, ada sejumlah gejala sekunder yang turut muncul, yakni mata lelah dan sakit kepala setelah melakukan pekerjaan yang membutuhkan fokus, contohnya memasukkan benang ke jarum.

“Itu akan mengalami perubahan pada usia-usia di atas 40, karena begitu kita baca susah, begitu kita menulis susah juga,” kata Nashrul.

Ia menambahkan bahwa masyarakat kini semakin banyak bergantung pada penglihatan jarak dekat, sehingga kondisi presbiopia kerap mengganggu.

“Kebanyakan semua orang ya, jadi enggak cuma yang anak muda, juga yang udah bekerja, yang apalagi udah punya smartphone mulai dari kecil sampai tua nanti pasti yang kelihatannya seperti ini, yang chatting, sosial media, kerjaan di iPad, dan itu akan mengalami perubahan pada usia-usia di atas 40,” jelas Nashrul. 

Dampak Ekonomi dari Presbiopia

Selain itu, presbiopia juga membawa dampak pada segi psikologis dan ekonomi. Nashrul mengungkapkan sejumlah penelitian menunjukkan bahwa presbiopia menyebabkan penurunan kualitas hidup pada penderitanya, baik di negara dengan penghasilan tinggi maupun negara berpenghasilan rendah.

Dari segi ekonomi, sebuah studi yang mengkaji beban global terkait hilangnya prouktivitas akibat presbiopia menemukan, individu dengan rentang usia 50 tahun kebawah yang tidak diobati kehilangan potensi produktivitas sebesar USD 11 Miliar dan individu berusia 65 tahun ke bawah berpotensi kehilangan produktivitas sebesar 25,4 miliar. 

Atasi Presbiopia dengan Prosedur RLE

Nashrul mengatakan bahwa opsi kacamata bifokal untuk mengatasi masalah presbiopia kerap dianggap tidak menarik, karena penggunaan kacamata disebut dapat menambahkan kesan tua pada wajah. Sementara, para penyandang presbiopia masih dalam kondisi gaya hidup dan aktivitas yang aktif. 

“RLE menjadi prosedur ideal bagi mereka yang tidak nyaman mengenakan kacamata dan menginginkan solusi jangka panjang,” ujar Nashrul.

RLE atau Refractive Lens Exchange adalah prosedur penggantian lensa alami mata yang sudah tidak berfungsi optimal dengan lensa tanam yang disebut dengan IOL (intraokular lens). Tujuannya adalah mengganti lensa alami untuk mengurangi kebutuhan kacamata dan lensa kontak. 

Bukan hanya untuk mengatasi masalah presbiopia, RLE juga dapat memperbaiki gangguan penglihatan lainnya, seperti mata minus (miopia), mata plus (hipermetrpia), dan silinder (astigmatisme).

Nashrul menyebutkan bahwa dirinya sangat merekomendasikan prosedur RLE bagi orang yang telah mengalami gangguan penglihatan akibat dari penuaan. 

“RLE juga menjadi satu-satunya pilihan dalam kasus-kasus khusus yang sudah tak tertangani lasik atau smile pro. Misalnya, penderita miopia ekstrem dengan kondisi minus 20.”

Jenis-Jenis Lensa dalam Prosedur RLE

Tingkat keberhasilan prosedur RLE mencapai angka 98,5 persen dengan tingkat risiko komplikasi sebesar 1,5 persen, dan itu umumnya dapat ditangi dengan prosedur operasi lanjutan. 

Lensa tanam dalam prosedur RLE disesuaikan kembali dengan kebutuhan pasien. Ada beberapa jenis lensa disebutkan oleh Nashrul tersedia di JEC, lensa-lensa tersebut yaitu:

IOL MultifocalLensa ini hadir untuk menyempurnakan penglihatan pada operasi Katarak. Selain itu, penanaman lensa IOL Multifocal dapat mengatasi beberapa gangguan penglihatan seperti, presbiopia, miopia, den hiperopia dalam satu kali tindakan. 

IOL Depth of Focus (EDOF)Fungsi dari lensa ini serupa dengan lensa multifocal. Lensa EDOF ini dapat memperbaiki penglihatan yang lebih alami dan jelas dari jarak jauh hingga menengah. IOL EDOF ini dirancang untuk mengurangi efek silau pada mata. 

IOL MonofocalIOL Monofocal memiliki empat jenis lensa lainnya, dengan fungsi yang berbeda-beda, jenis-jenis lensa tersebut yakni:

Lensa Non-Aspheric yang berfungsi untuk memperbaiki gangguan rabun jauh, tetapi masih memiliki bias yang tinggi.Lensa Aspheric yang berfungsi memberikan penglihatan kontras warna yang lebih baik dari lensa Non-Aspheric.Lensa Monofocal Plus berfungsi bukan hanya untuk memperbaiki penglihatan jauh, tetapi juga untuk memperjelas penglihatan untuk jarak penglihatan menengah.IOL Toric yang befungsi memperbaiki penglihatan dari gangguan silindris dalam satu kali operasi.

Read Entire Article