Liputan6.com, Jakarta Thomas Tuchel mulai menyiapkan rencana berbeda untuk Timnas Inggris menjelang Piala Dunia 2026. Pelatih asal Jerman itu menekankan pentingnya kembali memanfaatkan senjata klasik: lemparan jauh dan umpan panjang.
Langkah ini dianggap sebagai respons terhadap tren yang mulai muncul kembali di sepak bola Inggris. Tuchel menegaskan bahwa detail kecil seperti ini bisa menjadi pembeda ketika kompetisi memasuki level tertinggi.
Dengan Inggris memuncaki klasemen kualifikasi grup, Tuchel kini punya waktu terbatas untuk mengasah pola permainan tersebut sebelum ajang besar tahun depan.
Tuchel Ingin Inggris Mainkan Lemparan Jauh
Dalam pernyataannya, Tuchel menegaskan bahwa lemparan jauh akan kembali jadi bagian penting dalam permainan tim. "Saya sudah bilang, lemparan jauh itu kembali," ucapnya. Ia menambahkan bahwa detail semacam itu akan semakin krusial begitu Piala Dunia dimulai.
Selain lemparan jauh, Tuchel juga menyebutkan akan menekankan penggunaan tendangan panjang dari kiper serta opsi permainan langsung. Baginya, Inggris tidak hanya boleh terpaku pada permainan pendek.
Namun, ia mengakui keterbatasan waktu untuk melatih pola tersebut. "Kami tidak bisa memasukkan semuanya dalam empat hari latihan," kata Tuchel, sembari menegaskan pentingnya efisiensi di waktu yang ada.
Statistik Long Ball Inggris
Dalam catatan kualifikasi, Inggris asuhan Tuchel hanya memainkan 4% umpan panjang dari total operan. Angka itu jauh lebih rendah dibanding Inggris era Gareth Southgate di Euro 2024 yang mencapai 8,8%.
Meski demikian, Tuchel menekankan bahwa statistik itu masih dipengaruhi lawan yang dihadapi. Dari empat laga, dua di antaranya hanya melawan Andorra.
Tuchel juga menambahkan bahwa pola serangan lewat crossing kini kembali menjadi salah satu fokus yang sedang dibenahi tim. Menurutnya, semua pola klasik kini kembali relevan dalam permainan modern.
Persiapan Menuju Piala Dunia
Dengan posisi Inggris yang aman di puncak grup, Tuchel masih memiliki tiga jeda internasional lagi untuk menyiapkan tim sebelum laga uji coba pra-Piala Dunia.
Ia menyebut pentingnya refleksi bersama staf pelatih agar pola tersebut bisa diterapkan efektif. "Saya perlu memikirkan ini bersama asisten pelatih saya. Semua pola ini kembali, termasuk crossing," ujar Tuchel.
Kontrak Tuchel bersama Inggris sendiri akan berakhir setelah Piala Dunia 2026 di Amerika Serikat, Kanada, dan Meksiko. Artinya, turnamen tersebut akan menjadi panggung utama bagi rencana strateginya.