Liputan6.com, Jakarta - Kaki nyeri saat bangun tidur bisa menjadi pertanda adanya masalah serius pada struktur kaki. Banyak orang menganggap hal ini sepele. Namun, jika dibiarkan, kondisi tersebut bisa berdampak pada aktivitas fisik harian, termasuk olahraga.
Nyeri ini kerap terasa seperti tusukan tajam di telapak kaki sesaat setelah menapak pertama kali di pagi hari.
Dokter Spesialis Kedokteran Olahraga dari Royal Sports Performance Centre, dr. Sophia Hage, SpKO, mengatakan, keluhan kaki nyeri saat bangun tidur bukanlah hal ringan yang bisa diabaikan.
Jika tidak ditangani, nyeri ini bisa berkembang menjadi masalah yang lebih kompleks dan membuat seseorang enggan beraktivitas.
"Sampai kalau misalkan sering banget yang ditemui di kota-kota besar, turun dari tempat tidur, begitu menginjak kaki kayak ditusuk tuh telapak kakinya. Yang kayak gitu sebenarnya tidak bisa disepelekan," ujar dr. Sophia kepada Health Liputan6.com belum lama ini.
Kenali Bentuk Telapak Kaki Anda
Ketika sepatu yang digunakan tidak nyaman atau tidak sesuai dengan bentuk telapak kaki maupun aktivitas fisik, akan muncul berbagai keluhan.
"Kalau alas kaki kita kurang nyaman atau tidak sesuai dengan olahraga yang dilakukan, biasanya akan ada keluhan, mulai dari pegal-pegal, rasa nggak nyaman, sampai nyeri di telapak kaki," katanya.
Salah satu faktor utama yang memengaruhi kenyamanan kaki adalah bentuk telapak kaki. Telapak kaki memiliki lengkungan alami yang disebut arkus, dan bentuk arkus ini bervariasi pada setiap orang.
Ada tiga tipe lengkungan: normal, rendah (low arch), dan tinggi (high arch). Beberapa orang bahkan memiliki telapak kaki datar, yang disebut sebagai flatfoot.
"Cara paling mudah mengeceknya, habis mandi coba tapak ke keset. Kalau tidak ada cekungan di cetakan kaki, berarti kita flatfoot," kata dr. Sophia.
Dampak dari Flatfoot
Orang dengan flatfoot lebih rentan mengalami nyeri kaki, ketidakstabilan saat bergerak, dan cedera seperti keseleo karena tekanan tubuh tidak terbagi merata dari depan ke belakang telapak kaki.
"Karena kita sebenarnya butuh lengkungan itu untuk membagi rata berat badan. Kalau tidak ada, tekanannya sama dari depan ke belakang. Itu yang bikin lebih mudah sakit," tambahnya.
Untuk mencegah nyeri dan cedera, dr. Sophia menyarankan agar masyarakat lebih memperhatikan jenis sepatu yang digunakan, terutama jika memiliki bentuk kaki tertentu atau tingkat aktivitas fisik yang tinggi.
Sepatu yang tepat harus mampu menopang kaki dengan baik, memiliki bantalan yang empuk, dan mampu menjaga stabilitas.
"Kalau memang banyak aktivitas, pilih sepatu yang punya bantalan empuk dan bisa membantu menjaga stabilitas, supaya tidak gampang keseleo," ujarnya.
Sebaliknya, penggunaan sepatu yang tidak sesuai justru bisa membuat seseorang malas bergerak karena merasa tidak nyaman setiap kali beraktivitas.
Jangan Sepelekan Nyeri Kaki
Rasa sakit yang muncul secara rutin, seperti nyeri menusuk saat bangun tidur, bisa menjadi sinyal awal adanya masalah pada struktur kaki atau postur tubuh.
Jika terus dibiarkan, bisa memicu masalah lain seperti cedera olahraga, nyeri lutut, bahkan gangguan pada pinggul dan punggung.
dr. Sophia menegaskan pentingnya melakukan pemeriksaan jika keluhan terus berlanjut, terutama untuk memastikan apakah ada kelainan pada struktur kaki seperti flatfoot atau masalah lainnya.
"Keluhan-keluhan ini bisa bikin kita jadi malas olahraga, karena setiap kali olahraga jadinya nggak nyaman. Jadi jangan anggap enteng nyeri di kaki," pungkasnya.