Anemia Bukan Sekadar Lelah, Bisa Hambat Memori dan Prestasi Anak di Sekolah

1 day ago 4
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

Liputan6.com, Jakarta - Anemia pada anak sering kali dianggap sebagai kondisi ringan yang hanya menyebabkan rasa lelah atau lesu. Padahal, dampaknya jauh lebih serius, terutama terhadap perkembangan kognitif anak.

Studi terbaru menunjukkan bahwa anemia, khususnya yang disebabkan oleh defisiensi zat besi, dapat mengganggu fungsi memori kerja anak dan berdampak langsung pada prestasi akademik mereka.

Menurut data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), sekitar 25 persen anak usia sekolah di seluruh dunia mengalami anemia. Dalam Jurnal Plos One 2023, disebutkan hampir 50 persen kasus anemia terjadi akibat kekurangan zat besi.

Zat besi adalah komponen penting dalam produksi hemoglobin, yang membawa oksigen ke seluruh tubuh, termasuk otak. Ketika kadar hemoglobin rendah, suplai oksigen ke otak berkurang, sehingga fungsi kognitif anak ikut terganggu.

Hal ini dikuatkan oleh hasil studi yang dipaparkan dalam Study & Symposium Supported by Danone, bagian dari rangkaian acara INA Nutri Symposium 2025 yang diselenggarakan oleh Indonesia Nutrition Association (INA).

335 Anak Usia Sekolah Alami Anemia

Penelitian dari Indonesian Health Development Center (IHDC) mengungkap bahwa anemia dan gangguan penglihatan berpengaruh pada memori kerja serta kemampuan akademik anak usia sekolah.

"Melalui studi yang melibatkan 335 anak usia sekolah dasar di Jakarta, ditemukan bahwa sekitar 19,7 persen anak mengalami anemia dan 22,1 persen memiliki gangguan kerja memori," ujar Medical & Scientific Affairs Director Nutricia Sarihusada,  Dr. dr. Ray Wagiu Basrowi, MKK, FRSPH.

Pria yang juga aktif membagikan edukasi nutrisi di akun Instagram @ray.w.basrowi, menambahkan, anak dengan kadar hemoglobin yang lebih rendah secara signifikan menunjukkan performa memori kerja yang lebih buruk dibandingkan anak dengan kadar hemoglobin normal.

"Ini menunjukkan bahwa anemia bukan hanya masalah fisik, tetapi juga berdampak nyata pada fungsi kognitif dan kemampuan belajar anak," kata Dr. Ray.

Anemia Bisa Menyebabkan Gangguan Memori

Lebih lanjut, anak-anak dengan gangguan memori kerja tercatat memiliki kadar hemoglobin yang lebih rendah secara signifikan dibandingkan anak-anak dengan fungsi memori normal.

Fakta ini memperkuat hubungan antara kekurangan zat besi dan penurunan fungsi otak, terutama dalam hal memproses informasi, berkonsentrasi, dan mengingat pelajaran di sekolah.

Tak hanya itu, Dr. Ray juga menyoroti kaitan antara stunting dan gangguan memori kerja. Anak yang mengalami stunting dilaporkan memiliki risiko tiga kali lebih tinggi mengalami gangguan kognitif.

Rendahnya asupan protein dan lemak juga turut memperburuk dampak anemia terhadap perkembangan otak.

"Dibutuhkan intervensi gizi berbasis sekolah, khususnya dalam pemenuhan zat besi, protein, dan lemak, untuk mendukung perkembangan otak anak secara menyeluruh," kata Dr. Ray.

Gangguan Penglihatan Juga Menghantui Anak Indonesia

Selain anemia, gangguan penglihatan seperti rabun jauh dan astigmatisme juga berkontribusi terhadap menurunnya kemampuan belajar anak.

Director Kemitraan IHDC, Dr. Kianti R. Darusman, M.Sc., PhD, menjelaskan, anak dengan gangguan penglihatan harus bekerja lebih keras untuk memahami materi belajar yang bersifat visual. Hal ini berisiko menurunkan efisiensi kerja memori.

"Meskipun belum signifikan secara statistik, sekitar 19,5 persen anak dengan gangguan penglihatan juga mengalami gangguan memori kerja. Mereka juga tercatat memiliki nilai akademik yang lebih rendah dibanding anak dengan penglihatan normal," kata Dr. Kianti.

Studi-studi ini menegaskan bahwa gangguan kesehatan seperti anemia dan masalah penglihatan tak bisa dianggap sepele.

Intervensi dini dalam bentuk pemeriksaan kesehatan rutin, asupan gizi seimbang, dan edukasi tentang pentingnya zat besi sangat dibutuhkan untuk mendukung proses belajar dan tumbuh kembang anak.

Sebagai bentuk dukungan, Danone Indonesia berkomitmen mendukung pemerintah dalam mengatasi anemia dan stunting lewat pendekatan edukatif, riset ilmiah, dan program kolaboratif berbasis sekolah.

Upaya ini diharapkan dapat melahirkan generasi Indonesia yang lebih sehat dan cerdas.

Read Entire Article