Liputan6.com, Jakarta Mateo Retegui, baru berusia 26 tahun, membuat gebrakan mengejutkan dengan pindah dari Atalanta ke Al Qadsiah di Liga Arab Saudi. Transfer ini menuai sorotan karena nilai sebesar 65 juta euro plus bonus memecahkan rekor transfer termahal untuk pemain Italia.
Padahal, Retegui tengah naik daun sebagai pencetak gol terbanyak Serie A musim lalu, sekaligus digadang-gadang menjadi masa depan lini depan Timnas Italia.
Langkahnya ke Liga Saudi ini menimbulkan pertanyaan serius. Umumnya pemain-pemain dari Eropa yang pindah ke Arab Saudi berarti mendekati ujung kariernya, seperti yang dicontohkan Cristiano Ronaldo.
Namun, Retegui justru pindah ke Arab Saudi ketika kariernya sedang memuncak, yang tentu bisa mengancam perkembangannya.
Rekor Transfer dan Konsekuensi Finansial
Retegui resmi dikontrak selama empat tahun oleh Al Qadsiah, dengan biaya transfer senilai 65 juta euro (belum bonus), mengalahkan rekor Sandro Tonali senilai 58,5 juta pounds sebagai pemain Italia termahal dalam sejarah.
Al Qadsiah ini juga dikabarkan menawarkan gaji sekitar 20 juta euro per tahun, jumlah yang signifikan dibanding standar Serie A. Retegui akan mengantongi lebih banyak uang di Arab Saudi daripada kariernya di Italia sejauh ini.
Nilai transfer yang mencengangkan ini menunjukkan bahwa Al Qadsiah hendak memposisikan Retegui sebagai pilar utama lini depan mereka, menyusul kepergian Aubameyang.
Potensi Kurang Perhatian dari Mata Dunia
Masalahnya, meninggalkan liga top Eropa di usia 26 tahun juga sangat berisiko. Retegui bisa kehilangan peluang mendapatkan lampu sorot saat bermain di kompetisi bergengsi seperti Liga Champions atau Serie A sendiri.
Liga Arab Saudi memang tengah gencar menarik pebalap top, tapi harus diakui kualitas persaingan dan sorotan media internasional jelas masih tertinggal dari kompetisi Eropa.
Akibatnya, kehadiran Retegui di panggung Timnas Italia bisa terdampak, karena seleksi sering diwarnai pemain yang tampil di liga elite Eropa.
Matador Serie A yang Tinggalkan Kandangnya
Selama satu musim bersama Atalanta, Retegui menjadi pencetak gol terbanyak Seri A musim 2024/2025, dengan 25 gol dalam 36 pertandingan, rata-rata gol setiap 96 menit.
Kiprah gemilang di bawah tekanan sebagai pengganti Scamacca menjadikan namanya melesat, bahkan ia mencetak 10 gol dengan kaki kanan dan 10 gol dengan kaki kiri, prestasi yang hanya pernah dicatat Del Piero di musim 2007/2008.
Namun kini ia berhadapan dengan tantangan baru: Bagaimana menjaga performa dan relevansi saat bermain di liga yang belum tentu sekompetitif Serie A.
Sekalipun skillnya tak diragukan, tekanan persaingan yang lebih rendah dan jadwal internasional yang berbeda bisa membuat Retegui perlu usaha ekstra agar tetap relevan di mata pelatih Italia.