Liputan6.com, Jakarta Premier League musim 2025/2026 kembali menghadirkan laga besar. Arsenal akan menjamu Manchester City di Emirates Stadium, Minggu (21/9/2025) malam WIB.
Arsenal saat ini meraih tiga kemenangan dari empat pertandingan liga. Mereka berharap mengulang hasil positif setelah menang atas Manchester United di Old Trafford pada pekan pertama.
Manchester City sempat mengalami awal yang kurang ideal, kalah dua dari tiga laga pertama mereka. Namun mereka bangkit dengan kemenangan melawan United pada laga terakhir, membawa modal positif ke Emirates.
Pertandingan ini diyakini akan sangat sengit. Lima faktor utama diyakini dapat menjadi penentu siapa yang keluar sebagai pemenang pada laga ini.
1. Rodri Bisa Jadi Sasaran
Rodri, Ballon d’Or musim lalu, tetap menjadi pemain kunci City meski sempat tampil kurang konsisten. Di derby Manchester, ia beberapa kali terlihat sedikit lambat menghadapi tekanan lawan.
Cedera pada musim 2024-25 membuatnya masih menyesuaikan diri. Hal ini membuka peluang bagi Arsenal untuk memanfaatkan celah tersebut.
Beberapa situasi menunjukkan Rodri kehilangan bola atau ditekan lawan. Tingkat akurasi operannya hanya 82,5% melawan United, angka yang cukup rendah bagi standar biasanya.
Tekanan lawan membuatnya hanya menyelesaikan 73,7% operan di bawah tekanan tinggi. Arsenal memiliki kualitas lini tengah yang lebih solid, sehingga peluang untuk mengeksploitasi kelemahan Rodri cukup besar.
2. Kekuatan Pertahanan Arsenal
Arsenal dikenal mampu membangun pertahanan yang kokoh. Musim lalu, mereka menorehkan rekor pertahanan terbaik di Premier League dengan hanya kebobolan 34 gol.
Dalam pertandingan melawan tim papan atas, Arsenal hanya kebobolan xG terendah, yaitu 12,8. Hasil ini menunjukkan konsistensi mereka menghadapi tim-tim kuat.
Musim ini, setelah empat laga, Arsenal hanya kebobolan 2,4 xG, kedua terbaik di liga. Mereka belum memberi peluang emas kepada lawan, menandakan pertahanan yang disiplin dan sulit ditembus.
Pendekatan defensif ini terbukti efektif saat menghadapi City musim lalu. Meskipun terkadang bermain dengan satu pemain lebih sedikit, Arsenal mampu menahan laju City dengan blok rendah yang rapi.
3. Harapan dari Haaland
Erling Haaland menjadi andalan serangan City. Pemain asal Norwegia ini telah mencetak enam gol dalam lima laga di semua kompetisi musim ini.
Haaland menorehkan catatan luar biasa di Liga Champions, mencetak 50 gol dalam 49 penampilan. Ia menjadi pemain tercepat mencapai 50 gol dalam kompetisi tersebut.
Namun, Arsenal menghadapi striker tajam ini dengan lini pertahanan yang sangat ketat. Haaland mencetak empat gol dari delapan pertandingan melawan Arsenal sejak 2022, dengan xG per game 0,48.
Musim lalu, Haaland mencetak dua gol dari tiga gol City saat bertemu Arsenal. Pada laga kali ini, ia akan berupaya menambah koleksi golnya di Emirates.
4. Penggiring Bola yang Menonjol
Baik Guardiola maupun Arteta menekankan disiplin posisi. Namun, belakangan mereka memberi ruang bagi pemain lebar untuk mengandalkan dribel.
City memiliki Savinho, Oscar Bobb, dan Jeremy Doku sebagai pemain dribel andalan. Arsenal menghadirkan Eberechi Eze dan Noni Madueke untuk peran serupa.
Di Premier League pekan lalu, Doku melakukan delapan dribel berhasil, Madueke sembilan, dan Eze tujuh. Statistik ini menunjukkan kemampuan mereka dalam menciptakan peluang melalui penguasaan bola.
Dribel sukses dapat menjadi pembeda. Mereka mampu menembus pertahanan lawan dan menciptakan peluang gol, sehingga bisa menjadi faktor penentu kemenangan pada laga ini.