Liputan6.com, Jakarta Jika tak membaca sinopsis dan hanya berpedoman pada judul maupun poster Afterburn di atas, maka kita akan mengira bakal disuguhi film fiksi ilmiah tentang musibah tata surya dengan Dave Bautista sebagai jagoan bagi penduduk Bumi. Atau, astronaut sekalian.
Namun, poster alternatif film Afterburn (versi peluru menembus kaca) membalik harapan warga. Versi poster tersebut mengisyaratkan Afterburn bergenre action, genre yang Dave Bautista banget. Celakanya, memang itu yang terjadi.
Menilik konfigurasi pemainnya, ada Samuel L. Jackson, Dave Bautista, dan Olga Kurylenko, maka kita bisa memperkirakan jenis action seperti apa yang disajikan Afterburn dalam tempo lurang dari 120 menit. Apalagi, jika Anda sudah menonton trailernya.
Inilah review film Afterburn yang tayang di bioskop mulai 17 September 2025. Afterburn ditanggapi beragam oleh kritikus. Bagi yang suka genre “dar-der-dor,” Afterburn layak untuk dipertimbangkan.
Sepotong keseruan dari film Hollywood Top Gun di Vidio (Dok. Vidio)
Jake Ditugasi King August
Jadi begini, Afterburn mengisahkan semburan matahari. Ledakan radiasi energi tinggi dari Matahari yang melepaskan sejumlah besar radiasi elektromagnetik hingga memantik bencana di sisi timur Bumi. Sejak itu kehidupan manusia berubah drastis.
Jake (Dave Bautista) ditugasi King August (Samuel L. Jackson) untuk mencari lukisan Monalisa ke Prancis menggunakan pesawat tak layak pakai. Di sana, ia dijemput dan diarahkan agen King August lainnya, Drea (Olga Kurylenko).
Yang mengincar Monalisa bukan hanya King August. Ada jenderal berdarah dingin Volkov (Kristofer Hivju) dan tangan kanannya (Daniel Bernhardt). Keduanya mengerahkan segenap sumber daya dari tank hingga kereta api untuk memburu Monalisa.
Berjibaku dengan peluru hingga granat, Jake berupaya menyelesaikan misi demi menikmati hari tua yang tenang dengan kapal layarnya. Belakangan, Jake mulai curiga soal Monalisa. Benarkah ini murni soal lukisan?
Perihal Semburan Matahari
First of all, jangan berharap ada adegan detail atau visual memukau soal semburan matahari dan bagaimana musibah kiriman pusat tata surya ini berdampak pada umat manusia. Tidak ada, kecuali visual lidah api matahari. Itu pun hanya dalam hitungan detik.
Kata kunci film ini adalah setelah semburan matahari. Sekali lagi, setelah. Jadi, yang tersaji di layar adalah kondisi Bumi pascabencana. Orang-orang yang selamat mulai melanjutkan hidup di tengah kekacauan. Jake salah satunya.
Kejar-kejaran Dua Kubu
Dalam film tampak, Jake menyambung hidup dengan menjalankan misi demi misi. Bumi pascabencana adalah dunia tanpa struktur hukum yang jelas. Tak ada detail pengaturan senjata dan penguasaan sumber daya alam.
Orang bisa dengan santuy mengambil granat dan satu set senjata. Orang juga bisa punya aset tank atau kereta api. Yang terjadi di sepanjang film, kejar-kejaran dua kubu. Cepat-cepatan sampai tujuan lalu mengambil Monalisa.
Olga Kurylenko, Partner Sepadan
Dave Bautista kembali menunjukkan karisma sebagai jagoan alias pemeran utama. Tanpa latar yang terang benderang, tokohnya hanya digambarkan tinggal dengan seekor anjing. Sementara itu relasinya dengan lawan jenis masih “malu-malu.”
Di sisi lain, kita melihat Olga Kurylenko, si tangguh dan independen. Ia menjadi partner sepadan untuk tokoh utama. Praktis, daya tarik Afterburn adalah bagaimana dua manusia ini bahu membahu menuntaskan misi penuh risiko.