OpenAI Batasi Akses ChatGPT Berdasarkan Usia, Hanya 18 Tahun ke Atas Dapat Akses Penuh

3 hours ago 2
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

Liputan6.com, Jakarta - Penggunaan Artificial Intelligence (AI) yang semakin marak belakangan ini membawa dampak positif juga memunculkan sejumlah risiko. Tak jarang, AI dipakai untuk melakukan aksi peninpuan hingga pembuatan konten tidak pantas.

Menanggapi fenomena ini, OpenAI memperkenalkan fitur keamanan baru untuk ChatGPT. CEO OpenAI, Sam Altman, mengatakan aturan baru ini akan memisahkan pengalaman pengguna berdasarkan usia.

"Kami menetapkan minimal penggunaan ChatGPT di usia 18 tahun," tulis Sam Altman di situs resmi OpenAI, Senin (22/9/2025).

Meski begitu, remaja minimal usia 13 tahun tetap bisa memakai ChatGPT. "Namun, nanti akan ada pengaturan keamanan tambahan."

Keputusan raksasa AI ini diambul setelah munculnya laporan, ChatGPT pernah terlihat percakapan sensitif, termasuk topik seksual dan bunuh diri.

Saking ramainya topik ini, muncul fenomena bernama "AI Psychosis” (Psikosis AI), di mana sebagian pengguna kehilangan kontak dengan realitas akibat terlalu sering berinteraksi denga chatbot berbasis AI.

Metode Verifikasi dan Penyebab Utama Psikosis AI

Kebijakan baru OpenAI ini langsung menuai pro-kontra. Meski ada yang menilai langkah terkesan membatasi, perusahaan memastikan pengguna tetap bisa mengakses ChatGPT dengan fitur lebih aman.

Bocoran dari situs resmi perusahaan, ke depan pengguna mungkin perlu melakukan verifikasi identitas untuk membuktikan usia. Langkah ini dianggap kompromi yang harus ditempuh untuk keamanan dan perlindungan pengguna dari penyalahgunaan AI.

Menurut psikiater dari University of California, Dr. Keith Sakata, kondisi "AI Psychosis" dipicu perasaan terisolasi.

"Pengguna kesepian cenderung menggunakan AI untuk mengeksplorasi masalah pribadi. Lambat laun, mereka mengembangkan delusi atau sebuah keyakinan salah".

Karena AI selalu merespons secara kooperatif, hal tersebut semakin membuat delusi pengguna semakin kuat. Akibatnya, mereka semakin sulit membedakan mana yang benar atau salah.

Gejala Pengidap Psikosis AI

Satu hal perlu diketahui, meskipun masuk ke dalam kondisi gangguan mental, psikosis sendiri adalah sebuah gejala, bukan penyakit. Menurut Keith Sakata, ini mirip seperti demam menandakan adanya masalah di dalam tubuh.

Psikosis hanyalah sebuah tanda bahwa "otakmu tidak memproses dengan benar". Tidak ada bukti bahwa penggunaan AI dapat menyebabkan gangguan psikotik spesifik seperti skizofrenia.

Berikut adalah beberapa tanda atau gejala bahwa seseorang mungkin sedang mengalami psikosis, antara lain: 

  • Perilaku mendadak berubah, seperti tidak makan atau pergi bekerja
  • Keyakinan pada ide-ide baru atau muluk-muluk
  • Kurang tidur
  • Pemutusan hubungan dari orang lain
  • Aktif setuju dengan potensi delusi
  • Merasa terjebak dalam putaran umpan balik
  • Menginginkan kerugian pada diri sendiri atau orang lain

Mengingat gejala di atas, pengguna kini harusnya lebih berhati-hati. Semakin banyak interaksi dengan AI, gejalanya akan kian parah.

Pada awalnya, gejalanya tampak sangat ringan hanya dengan mengurangi waktu tidur atau lebih sering mengobrol dengan bot, tetapi dalam jangka panjang, gejala ini dapat berubah menjadi kondisi pikiran yang sangat menjauh dari kenyataan.

Oleh karena itu, mengenali tanda-tanda awal ini akan berperan penting dalam upaya pencegahan dan pengobatan sebelum berkembang lebih lanjut.

Langkah Penanganan

Jika kamu atau orang terdekat menunjukkan gejala-gejala di atas, mungkin langkah pertama adalah segera mencari bantuan. Jangan ragu untuk menghubungi dokter atau psikiater, lupakan stigma hanya orang gila yang berkonsultasi dengan dokter kejiwaan.

Selain bantuan profesional, Sakata menekankan mengandalkan dukungan sosial dari teman dan keluarga adalah kunci utama dalam proses pemulihan dari kondisi psikosis ini.

Sampai saat ini belum ada pengobatan yang spesifik untuk Psikosis AI. Perawatan akan sangat bervariasi tergantung pada tingkat keparahan gejala dan penyebab mendasar dari kondisi pasien.

Salah satu metode yang dianggap efektif adalah Cognitive Behavioral Therapy (Terapi Perilaku Kognitif). Setelah menjalani terapi ini, kemungkinan untuk mengenali dan membingkai ulang pemikiran delusi dari pasien dapat meningkat secara perlahan.

Untuk kasus yang lebih parah, dokter mungkin akan memberikan resep obat-obatan. Misalnya seperti antipsikotik atau penstabil suasana hati untuk membantu meredakan gejala yang muncul.

Terakhir, dukungan komunitas dari sesama penderita dan pemantauan penggunaa AI juga sangat membantu. 

Infografis 4 Rekomendasi Chatbot AI Terbaik. (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)

Read Entire Article