Liputan6.com, Jakarta Kabar duka datang dari keluarga mendiang Idris Sardi. Santi Sardi mantan artis cilik yang namanya melejit di era tahun 1970-an telah mengembuskan nafas terakhirnya Jumat (8/8/2025). Kakak dari aktor Lukman Sardi itu tutup usia pada umur 56 tahun.
Diketahui bahwa Santi Sardi sudah berjuang selama enam tahun lamanya melawan penyakit kanker yang dideritanya. Pada Sabtu (9/8/2025) jenazah Santi dikebumikan di liang lahat yang sama dengan ayahnya, Idris Sardi, di TPU Menteng Pulo, Jakarta Selatan
Kepergian Santi Sardi membuat semua orang yang mengenalnya merasa kehilangaan termasuk sang adik, Lukman Sardi. Lukman turut hadir untuk mengantarkan sang kakak ke tempat peristirahatan terakhirnya dengan suasana penuh haru.
Berdasarkan penuturan Lukman Sardi yang dikutip melalui tayangan Halo Selebriti di kanal YouTube SCTV, Santi sempat pulih cukup lama dari sakit yang dideritanya.
Sempat Pulih
“Ya, Mbak Santi memang udah sakit dari beberapa tahun lalu, tapi sempet pulih, cukup lama juga pulihnya. Sampai akhirnya di awal tahun kemaren dia mulai mengeluh sakit lagi perutnya,” ujar pemain film tersebut.
Ia juga menambahkan bahwa keadaan sang kakak setelah menjalani operasi kondisinya tidak stabil, terkadang membaik, terkadang menurun.
“Setelah itu dioperasi, tapi semenjak dioperasi keadaannya naik turun, sih, membaik, masuk lagi rumah sakit,” kata pemain film Gundala itu.
Terdapat Masalah Kesehatan Lain
Lukman mengungkapkan bahwa terdapat masalah yang lain terhadap kondisi kesehatan kakaknya. “Itu ‘kan ada tumor yang besar diangkat, nah sekarang juga ada problem di ususnya yang memang entah itu kanker atau apa, tapi tertutup oleh lendir. Lendir yang banyak, gitu,” jelasnya.
Dikarenakan adanya kondisi tersebut Lukman mengatakan bahwa Santi sempat menjalani tindakan operasi yang mengharuskan memotong sebagian organ ususnya.
“Diperlukan operasi untuk memotong sebagian ususnya dan itu sudah dilakukan,” lanjut pemain film Laskar Pelangi itu.
Ikhlas Melepas Sang Kakak
Kehilangan seseorang memang memberi luka tersendiri, begitupun dengan Lukman Sardi yang ditinggal oleh kakaknya, Santi Sardi. Meski merasa kehilangan atas kepergian sang kakak Ia mengaku tak boleh egois.
“Ya, namanya kita kehilangan orang yang bagian dari kita. Ya, namanya kakak ya, dari kecil bareng, segala macem pasti kita merasa kehilangan, ya,” kata pria kelahiran 1971 itu.
“Aku ngeliatnya bahwa kita nggak boleh egois juga, gitu. Kalau kita terus pengen Mbak Santi tetep ada barengan kita, tapi kondisinya sakit kayak begitu ‘kan kasihan Mbak Santi-nya, gitu. Jadi aku pikir ini yang terbaik, ya. Seneng karena akhirnya Mbak Santi udah nggak sakit lagi, ya, udah gitu aja,” jelas Lukman.
Perjalanan Karier Santi Sardi
Melansir dari berbagai sumber, Santi Sardi adalah seniman kelahirkan 3 Juni 1969. Selain bernyanyi, ia membintangi sekiar 11 film layar lebar. Santi Sardi debut pada 1974 lewat film Melawan Badai karya Arifin C. Noer.
Setelahnya, ia dipinang sineas legendaris lainnya, Wim Umboh, untuk film Senyum Pagi di Bulan Desember yang meraih Piala Citra Utama Film Terbaik FFI 1975 dan satu penghargaan khusus, Pemeran Anak-anak Terbaik yang dimenangkan Santi Sardi.
Setelahnya, Sant Sardi membintangi sejumlah film yang lumayan terkenal. Beberapa di antaranya, Selalu di Hatiku, Jangan Menangis Mama, dan Satu Malam Dua Cinta. Film terakhirnya, Senyum Untuk Mama (1980).
Tak hanya itu Santi juga dikenal sebagai penyanyi yang membawakan lagu “Menabung” ciptaan dari Titiek Puspa.