Liputan6.com, Jakarta Juventus gagal menunjukkan dominasi penuh ketika hanya bermain imbang 1-1 melawan Hellas Verona pada pekan ke-4 Serie A 2025/2026. Gol cepat Francisco Conceicao di menit ke-19 sempat memberi harapan, tapi Gift Orban membalas melalui penalti menit ke-44 dan membuat laga berakhir tanpa pemenang.
Hasil ini memperpanjang tanda tanya soal kapasitas skuad racikan Igor Tudor. Meski klub sudah cukup aktif di bursa transfer musim panas, manajemen Juventus dinilai gagal memberi kedalaman skuad yang memadai untuk bersaing di semua kompetisi.
Ambisi Juventus untuk tetap tampil kompetitif di Serie A, Liga Champions, hingga Coppa Italia menuntut rotasi yang sehat. Namun, keterbatasan pilihan pemain mulai memperlihatkan dampak nyata, bahkan di awal musim.
Juventus Kekurangan Tenaga di Lini Tengah
Kelemahan paling mencolok terlihat di lini tengah. Kehilangan Nicolo Fagioli dan Douglas Luiz tak benar-benar diganti. Fabio Miretti sempat diproyeksikan jadi opsi, tapi faktanya klub sendiri berusaha menjualnya ke Napoli, pertanda kepercayaan yang setengah hati.
Weston McKennie pun tak punya peran jelas, sering dipindah-pindah posisi hingga tak lagi dianggap solusi utama. Sementara itu, Teun Koopmeiners yang dulu digadang-gadang sebagai rekrutan besar kini hanya sekadar pelapis tanpa daya tarik berarti.
Situasi ini membuat Tudor kesulitan saat Manuel Locatelli dan Khephren Thuram tak mampu mengikuti intensitas permainan Verona. Koopmeiners terpaksa ditarik lebih dalam, tapi gagal memberi perlindungan yang cukup ke barisan belakang. Vasilije Adzic coba dimainkan, tapi jelas bukan gelandang tengah murni dan kesulitannya terlihat di lapangan.
Krisis Cedera Bisa Jadi Petaka
Di lini depan, Kenan Yildiz tidak punya pelapis sepadan, sementara Edon Zhegrova masih berjuang memulihkan kondisi terbaiknya untuk bisa berbagi beban dengan Conceicao.
Di sisi sayap, Juventus pun miskin opsi. Andrea Cambiaso dan Joao Mario tidak punya cadangan yang bisa diandalkan. Eksperimen memainkan Pierre Kalulu lebih maju bukan solusi tepat karena stok bek tengah juga terbatas, hanya lima pemain untuk tiga posisi utama.
Jika dengan kondisi sekarang saja Tudor sudah kerepotan, maka sulit membayangkan bagaimana Juventus bertahan jika badai cedera datang. Januari, dengan bursa transfer yang kembali dibuka, terasa terlalu jauh bagi tim yang sudah mulai goyah meski musim baru berjalan sebulan.
Sumber: juvefc.com