Jakarta (ANTARA) - Menteri BUMN Erick Thohir meyakini pembangunan Kampung Haji di Arab Saudi akan melayani calon jamaah haji dan umrah lanjut usia (Lansia) dengan lebih baik.
"Kadang-kadang yang selalu kita lihat dalam foto-foto ketika menjalankan umroh dan haji juga yang rentan, yang tua itu, dengan kampung haji ini saya yakin nanti akan dilayani jauh lebih baik," ujar Erick Thohir dalam siniar di Jakarta, Selasa.
Erick memandang Kampung Haji bukan sekadar proyek fisik, melainkan pusat layanan terpadu yang mencakup transportasi, katering, kesehatan, hingga sistem keberangkatan.
Pembangunan Kampung Haji ini diharapkan dapat mengurangi ketergantungan Indonesia terhadap layanan luar negeri.
Menurut Erick, keberadaan Kampung Haji akan membantu pemerintah memperpendek masa tinggal jamaah di Arab Saudi tanpa mengurangi kualitas ibadah.
"Ini benar-benar sebuah visi Bapak Presiden, Bapak Prabowo untuk memberikan solusi bagaimana efektif daripada umrah dan haji ini biayanya bisa ditekan di kemudian hari dan ekosistem daripada perhajian yang tadinya bergantung kepada negara lain, kita bisa ambil sebagian kembali," kata Erick.
Proyek Kampung Haji juga merupakan bagian dari ekosistem yang tidak hanya fokus pada aspek spiritual ibadah, tetapi juga menyentuh dimensi ekonomi dan kedaulatan industri nasional.
Hingga saat ini produk-produk konsumsi mayoritas didatangkan dari luar negeri seperti Thailand, Vietnam, maupun Malaysia. Ke depan, lewat Kampung Haji penyediaan logistik bisa didatangkan langsung dari Indonesia.
"Jangan sampai ketika kita merupakan terbesar umrah dan haji, umrah itu bisa 1,5 juta. Tetapi produk-produk di belakangnya itu buatan Thailand, buatan Malaysia, buatan Vietnam," ujar Erick.
Baca juga: Erick Thohir: Kampung Haji akan perkuat kemandirian ekonomi umat
Baca juga: Rosan: RI proses pembelian tanah di Makkah untuk bangun Kampung Haji
Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.