Liputan6.com, Jakarta Euro Wanita 2025 telah berakhir dengan dramatis dan emosional. Inggris berhasil mempertahankan gelar juara setelah melewati pertandingan final yang menegangkan melawan Spanyol.
Senin 28 Juli 2025 dini hari WIB, laga berlangsung sengit dan membutuhkan perpanjangan waktu serta babak adu penalti. Lionesses lantas keluar sebagai pemenang dengan skor 3-1 di babak adu penalti setelah kedua tim imbang 1-1 selama 120 menit.
Di balik kesuksesan ini, ada satu nama yang menjadi inspirasi dan simbol ketangguhan tim: Chloe Kelly. Ia bukan hanya penentu kemenangan di final, tetapi juga sosok yang menyimpan perjalanan penuh liku, mulai dari masa-masa sulit dan hampir meninggalkan sepak bola hingga akhirnya muncul sebagai pahlawan nasional yang mengangkat trofi juara Eropa.
Masa-Masa Berat di Manchester City
Perjalanan Chloe Kelly musim ini di level klub sangat menantang. Setelah menjalani musim lalu dengan menit bermain yang minim dan berjuang mendapatkan tempat di starting eleven Manchester City, tekanan mental mulai menumpuk.
Kelly sempat buka-bukaan tentang perasaannya yang frustrasi dan hampir pensiun dini sebagai pemain sepak bola profesional. Tekanan dari kurangnya waktu bermain dan keraguan atas masa depan membuatnya nyaris menyerah.
Namun, keinginan kuat untuk tampil di panggung terbesar bersama Inggris di Euro Wanita 2025 menjadi alasan utama yang membuatnya bertahan. Kelly memilih untuk terus bekerja keras, mempertahankan mental dan fisiknya, meski kesempatan bermain semakin terbatas.
Transformasi Menuju Pahlawan
Sarina Wiegman, pelatih Inggris, tidak menjadikan Kelly sebagai pilihan utama pada awal turnamen. Namun, momen kritis datang di final saat Lauren James mengalami cedera di babak pertama. Kelly masuk sebagai pengganti dan memanfaatkan kesempatan itu dengan luar biasa.
Ia langsung memberikan dampak besar, salah satunya assist krusial untuk gol penyama kedudukan dari Alessia Russo pada menit ke-57. Lebih dari itu, Kelly memperkuat sisi sayap kiri Inggris yang sebelumnya menjadi titik lemahnya, membantu tim menstabilkan permainan hingga babak perpanjangan waktu.
Mental kuat Kelly tampak saat adu penalti berlangsung. Tendangan penalti terakhir yang diambilnya dengan percaya diri memastikan kemenangan Inggris.
Ini menjadi momen pembalasan setelah kegagalan penalti yang dialaminya di semifinal melawan Italia, yang sempat membuatnya diragukan.
Saya Tidak Akan Gagal Dua Kali!
Chloe Kelly punya mantra "Saya tidak akan gagal dua kali," menjadi mantra yang membawanya menambah babak epik dalam kariernya.
Ia berdiri tegak di momen-momen yang paling membara dalam sejarah sepak bola wanita Inggris, menegaskan statusnya sebagai pemain pengganti super yang selalu tampil saat dibutuhkan.
Simbol Ketahanan Mental dan InspirasiKelly bukan hanya pahlawan di lapangan. Kisahnya menjadi contoh nyata bagaimana ketahanan mental, kejujuran pada diri sendiri, dan dukungan dari lingkungan sekitar dapat mengubah masa kelam menjadi puncak keberhasilan.
Pelatih, rekan tim, dan publik Inggris menjadi pilar yang memberikan energi tambahan untuk Kelly menjalani proses pemulihan dan bangkit setelah masa-masa sulit.