23 hours ago
2
Jakarta, CNBC Indonesia - Momen Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang sempat mengancam Indonesia mengenakan tarif dagang resiprokal tinggi sebesar 32% pada April lalu tak membuat kinerja ekspor Indonesia ke AS merosot.
Sepanjang periode Januari-Juni 2025, neraca perdagangan Indonesia ke AS bahkan masih membukukan surplus US$ 8,57 miliar, naik dibanding periode yang sama pada tahun lalu senilai US$ US$ 6,45 miliar.
"Sampai Juni 2025 ini neraca perdagangan Indonesia dengan AS masih surplus," kata Deputi bidang Statistik Distribusi dan Jasa Badan Pusat Statistik (BPS) Pudji Ismartini di Kantor Pusat BPS, Jakarta, Jumat (1/8/2025).
Meski telah mengumumkan pengenaan tarif resiprokal pada April 2025 lalu, Trump memang belum memberlakukan besaran tarif itu karena masih memberi ruang negosiasi dengan negara-negara mitra dagang utamanya, termasuk Indonesia selama 90 hari atau sampai Juli 2025.
Lalu, negosiasi dilanjutkan setelah Trump menurunkan tarif dagang untuk Indonesia sebesar 19% dan berencana memberlakukannya pada Agustus 2025. Namun, lagi-lagi ia masih membuka kesempatan untuk negosiasi supaya tarif itu turun dengan catatan tarif dasar komoditas RI ke AS sebesar 10%.
Selama paruh pertama tahun ini, kinerja ekspor non migas Indonesia ke AS juga masih mengalami peningkatan menjadi sebesar US$ 14,78 miliar dari periode yang sama tahun lalu sebesar US$ 12,25 miliar. Naiknya mencapai 11,52%.
Sementara untuk impor non migas Indonesia ke AS juga masih meningkat meski tak secepat ekspor. Nilainya sebesar US$ 4,86 miliar atau tumbuh 6,84% dari periode Januari-Juni 2024 sebesar US$ 4,55 miliar.
Pudji mengatakan, untuk melihat pengaruh detail pengenaan tarif resiprokal oleh AS ke Indonesia masih harus dilakukan kajian lebih dalam. Termasuk apakah membuat para eksportir menggencarkan ekspor barang-barang ke AS atau tidak selama periode negosiasi.
"Kami perlu melakukan kajian lebih lanjut untuk melihat dampak tarif Trump ke neraca perdagangan Indonesia ke AS," paparnya.
(arj/haa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Hadapi Perang Dagang Trump, Misbakhun: Renegosiasi Langkah Terbaik
