Liputan6.com, Jakarta Manchester United kontra Chelsea di Old Trafford, Sabtu (20/9/2025), punya cerita spesial bagi Alejandro Garnacho. Bagi winger asal Argentina itu, laga ini bukan sekadar pertandingan biasa, melainkan momen penuh ironi dalam perjalanan kariernya.
April 2022 menjadi titik awal Garnacho mengenakan seragam Setan Merah. Saat itu ia turun sebagai pengganti Anthony Elanga pada menit ke-89 dalam duel melawan Chelsea.
Meski hanya beberapa menit, momen itu terasa istimewa baginya: debut di tim utama dan satu lapangan dengan idolanya, Cristiano Ronaldo.
Ayahnya, Alex, dan sang kakak, Roberto, bahkan tak kuasa menahan air mata di tribun Old Trafford. Kala itu, banyak yang percaya Garnacho akan menjadi bintang masa depan MU, terlebih setelah ia mewarisi nyanyian suporter yang dulu dipersembahkan untuk Ronaldo.
Hubungan Retak dengan Amorim
Namun, cerita indah itu tak berlangsung lama. Sejak kedatangan Ruben Amorim pada November 2024, hubungan keduanya memburuk. Sang manajer disebut tak puas dengan bahasa tubuh Garnacho, kedisiplinannya, hingga sikapnya di ruang ganti.
Beberapa senior seperti Bruno Fernandes, Casemiro, dan Harry Maguire kabarnya sudah memberi peringatan agar Garnacho lebih mementingkan tim. Tetapi sang pemain muda tak juga berubah. Situasi makin panas setelah Garnacho kerap jadi sorotan karena unggahan media sosial dan reaksi emosional di lapangan.
Puncaknya terjadi usai final Liga Europa, ketika ia hanya dimainkan sebagai pemain pengganti dan sang kakak melontarkan sindiran di Instagram. Amorim pun menegaskan sudah waktunya bagi Garnacho mencari klub baru.
Chelsea Jadi Pelabuhan Baru
Setelah berbulan-bulan “dikucilkan” di Carrington, Garnacho akhirnya hengkang ke Chelsea dengan banderol £40 juta pada deadline day. Bersama The Blues, performanya masih naik turun. Dalam laga debut kontra Brentford, ia memberi assist untuk Moises Caicedo, namun juga lengah dalam mengawal lawan hingga gawang Chelsea kebobolan.
Meski begitu, pelatih Enzo Maresca percaya pemain 21 tahun itu punya masa depan cerah. Ia bahkan menilai kisah Garnacho mirip dengan Jadon Sancho, yang sempat gagal di MU tapi menemukan kembali performa saat dipinjamkan ke Chelsea musim lalu.
“Kadang ada pemain yang tidak cocok dengan satu tim, lalu pindah dan menemukan kembali kualitas terbaiknya. Saya berharap Garnacho bisa mengikuti jejak Sancho,” ujar Maresca.
Laga Penuh Ironi
Kini, hanya tiga pekan setelah meninggalkan Old Trafford, Garnacho berkesempatan menghadapi klub yang membesarkan namanya. Menariknya, laga ini bisa jadi momen yang mendorong Amorim semakin dekat dengan pintu keluar MU, andai Chelsea berhasil mencuri poin.
Bagi Garnacho, inilah kesempatan menegaskan bahwa kepergiannya dari Manchester bukan akhir, melainkan awal baru dalam kariernya.
Pertanyaan yang tersisa: apakah malam ini publik Old Trafford akan menyaksikan sang “anak lama” justru menyakiti mantan klubnya?
Sumber: The Sun