Liputan6.com, Jakarta AC Milan menutup tur pramusim mereka di kawasan Asia-Pasifik dengan kemenangan telak atas Perth Glory. Tidak hanya menang besar, Rossoneri juga menunjukkan semangat dan kedisiplinan yang luar biasa di sepanjang laga.
Filippo Terracciano membuka keunggulan sejak awal, lalu banjir gol pun terjadi, termasuk dua gol cepat dari Noah Okafor dan sepakan keras Samuel Chukwueze. Dengan skor 5-0 di babak pertama dan tambahan empat gol di babak kedua, Milan menang telak 9-0.
Namun, kemenangan ini bukan sekadar soal jumlah gol, melainkan juga soal bagaimana setiap pemain menampilkan mentalitas juang tinggi. Dari awal hingga akhir laga, mereka bermain serius, fokus, dan penuh semangat muda.
Muda, Antusias, dan Serius
Pelatih Massimiliano Allegri memuji sikap anak asuhnya setelah pertandingan, khususnya soal keseriusan mereka menghadapi laga terakhir tur. "Anak-anak bekerja keras dan dengan antusias, itu yang paling penting. Lebih penting lagi, mereka sangat serius," ujarnya kepada Milan TV.
Biasanya, laga terakhir dalam tur pramusim cenderung dijalani dengan santai dan seadanya. Namun, kali ini, Milan tampil all-out dari menit pertama hingga peluit akhir berbunyi.
Bukan Latihan Biasa
Perlu diakui bahwa ada perbedaan level antara Milan dan Perth Glory, baik dari segi kualitas maupun persiapan fisik. Namun, bukan berarti laga ini hanya formalitas seperti melawan tim Serie C di Milanello pada pertengahan Juli.
Milan datang ke Perth, bertanding di hadapan pendukung tuan rumah, dan tetap tampil dominan tanpa ampun. Para pemain memanfaatkan laga ini untuk membangun kebugaran, kekompakan, dan pola serangan, serta menambah rasa percaya diri.
Kebiasaan Positif Sejak Dini
Milan menunjukkan intensitas permainan yang tinggi selama 90 menit, tanpa mengendur sedikit pun. "Biasanya laga terakhir tur dianggap enteng, tapi anak-anak melakukannya dengan baik karena mereka serius. Kami harus berlatih dengan baik; ini seharusnya jadi malam yang luar biasa untuk olahraga di Australia, dan kami senang," lanjut Allegri.
Kemenangan ini menjadi sinyal positif bahwa Milan membangun kebiasaan disiplin dan fokus sejak dini. Ujian sesungguhnya memang baru akan datang saat musim kompetisi dimulai, tapi fondasi telah diletakkan dengan baik.
Sumber: Milan TV, Sempre Milan