MEGAWATI Soekarnoputri kembali memimpin Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) untuk periode kepemimpinan 2025-2030. Pengukuhan ini dilakukan dalam Kongres Nasional ke-6 PDIP di Bali, pada Jumat 1 Agustus 2025.
Dalam kesempatan tersebut, Megawati menyampaikan pidato. Berikut beberapa poin pidato yang disampaikannya.
Poin-poin Pidato Megawati di Kongres PDIP
1. Tidak Butuh Kader yang Hanya Pandai Beretorika
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Megawati menyatakan dirinya tidak menginginkan kader partai banteng menjadi orang yang hanya pandai bicara. Menurut dia, kerja politik kader tidak diukur dari keterampilan mereka bicara, melainkan dari kesediaan mereka untuk terjun langsung ke masyarakat.
“Saya tidak butuh kader yang hanya pandai beretorika. Saya butuh kader yang rela turun ke bawah, ke akar rumput menyatu dengan rakyat, dan menegakkan garis-garis ideologi partai,” kata Megawati di Kongres PDIP lalu..
Tak hanya itu, Megawati juga meminta anggota partai untuk terus mengikuti instruksinya. Dia menegaskan kader PDIP yang tidak siap menjalankan perintahnya sebaiknya mundur. “Ketika saudara-saudara memberikan saya mandat, tolong janjilah pada diri kalian sendiri selalu jalankan instruksi saya dengan penuh kesetiaan,” kata Megawati.
2. Jangan Jadikan Partai Tempat Berlindung dari Kesalahan
Megawati mengatakan anggota partai banteng tidak boleh menjadikan PDIP sebagai tempat berlindung dari kesalahan. Selain itu, partai juga tidak boleh dijadikan arena mencari kekuasaan maupun kekayaan pribadi.
Dia mewanti-wanti kader partai banteng bahwa perjalanan politik tidak instan. Menurutnya, menjadi kader partai harus disertai kecerdasan, kesiapan, dan komitmen. Sebab perjalanan politik memang memiliki konsekuensinya.
“Jadi, jangan hanya instan. Kalau sudah jadi dan sudah buat sesuatu, lalu berpikir urusan lain, tidak bisa begitu. Orang-orang partai harus cerdas, harus pintar, dan pandai bergaul,” ujar Megawati.
3. Tanggapan soal Hasto
Megawati mengungkapkan, ia berdoa agar Sekretaris Jenderal PDIP demisioner, Hasto Kristiyanto, bisa hadir dalam perhelatan kongres. Megawati menyampaikan hal ini ketika Hasto tiba-tiba muncul di arena kongres saat sedang berpidato.
“Saya tadinya berdoa, tapi saya tidak terlalu berharap bahwa yang namanya Pak Hasto berada kembali di sekeliling kita,” ujar Megawati.
Ia pun tak mampu menahan tangis ketika Hasto tiba di kongres. Menurut pengamatan Tempo, Hasto memasuki ruangan kongres pukul 15.40 Wita.
4. PDIP Bukan Oposisi dan Koalisi, tapi Partai Penyeimbang
Megawati menyatakan partai banteng bukan oposisi dan bukan pula koalisi pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. Megawati menegaskan ini dalam pidato politik perdananya sebagai Ketua Umum PDIP terpilih periode 2025-2030.
“PDI Perjuangan tidak memposisikan sebagai oposisi dan juga tidak semata-mata membangun koalisi kekuasaan,” kata Megawati.
Megawati mengklaim, partai banteng adalah partai ideologis yang berdiri di atas kebenaran dan berpihak pada rakyat. “PDIP bersikap tegas sebagai partai penyeimbang demi menjaga arah pembangunan nasional tetap berada dalam rel konstitusi dan kepentingan rakyat banyak," kata Megawati.