Liputan6.com, Jakarta Barcelona harus puas dengan hasil imbang 1-1 saat bertandang ke markas Rayo Vallecano pada pekan ketiga La Liga. Tim asuhan Hansi Flick kesulitan menembus pertahanan rapat tuan rumah meski mendominasi penguasaan bola.
Hasil ini membuat Barcelona tertinggal dua poin dari Real Madrid sebelum jeda internasional, sementara Madrid memanfaatkan momentum untuk memimpin klasemen. Satu titik terang bagi Barcelona adalah penampilan gemilang Joan Garcia di bawah mistar gawang.
Meski hasil imbang menarik perhatian, ada sejumlah subplot menarik, baik di dalam maupun di luar lapangan, yang menambah cerita laga ini. Berikut tiga hal yang mungkin terlewat dari pertandingan ini.
Bahasa Tubuh Fermin Lopez
Salah satu subplot yang paling diperbincangkan adalah terkait Fermin Lopez. Pemain muda ini belakangan dikaitkan dengan kemungkinan hengkang, dan bahasa tubuhnya malam itu menambah spekulasi.
Fermin masuk sebagai pemain pengganti di babak kedua, tapi gagal memberikan dampak berarti. Selama 22 menit di lapangan, ia hanya menyelesaikan empat dari enam percobaan operan dan sempat dilewati satu kali meski sempat mencatat satu tekel.
Penampilannya terlihat tidak selaras dengan ritme permainan dan terkesan sedikit terputus dari alur laga. Sebelum kick-off, kamera sempat menangkapnya berbincang santai dengan Pelayo Fernandez, Marc Casado, dan Gerard Martin.
Namun, begitu pertandingan dimulai, pengaruhnya minim. Saat peluit akhir berbunyi, ia meninggalkan stadion tanpa sepatah kata, terlihat serius dan jauh dari kesan santai.
Ancaman Inigo Perez dan Kontroversi VAR
Sementara situasi Fermin menarik perhatian, kontroversi terbesar muncul dari VAR. Awal laga, Barcelona mendapat penalti setelah Lamine Yamal dijatuhkan.
Wasit Busquets Ferrer menunjuk titik putih, tetapi tayangan ulang menunjukkan keputusan itu cukup diperdebatkan. Biasanya VAR akan meninjau, tapi kali ini sistem tidak berfungsi.
Pelatih Rayo Vallecano, Inigo Perez, tampak marah besar. Kamera menangkap reaksinya di pinggir lapangan saat ia berteriak, “Apakah tidak ada VAR? Kami akan meninggalkan lapangan.”
Situasi ini membuat penonton bingung dan frustrasi karena alur permainan terpengaruh oleh keputusan kontroversial.
Masalah Teknis VAR
Belakangan, terungkap bahwa sistem VAR mengalami kerusakan total. Menurut Komite Teknis Wasit (CTA), masalah terjadi bukan hanya pada monitor, tetapi pada seluruh sistem.
Teknologi ini mati 15 menit sebelum kick-off sehingga tidak sempat diganti. VAR baru bisa digunakan lima menit sebelum babak pertama usai, membuat seluruh paruh pertama dimainkan tanpa tinjauan ulang.
Setelah pertandingan, Mediapro – pihak yang mengelola siaran – merilis pernyataan resmi. Mereka menyatakan ada “masalah teknis terkait sistem listrik yang penyebabnya tidak dapat ditentukan sehingga layanan VAR tidak berfungsi pada babak pertama Rayo Vallecano – Barcelona.”
Pernyataan ini menjelaskan masalah, tetapi kecil kemungkinan menenangkan Rayo maupun pendukungnya. Mereka tetap merasa penalti kontroversial tersebut memengaruhi jalannya laga.
Sumber: Barca Universal