Rekap Transfer Real Madrid: Wajah Baru di Lini Belakang, Makin Bervariasi di Depan!

Liputan6.com, Jakarta Real Madrid memasuki musim 2025/26 dengan warna berbeda. Era panjang Carlo Ancelotti resmi berganti, dan Xabi Alonso dipercaya memimpin proyek besar di Santiago Bernabeu.

Kedatangan Alonso bukan sekadar pergantian pelatih. Ia membawa filosofi baru yang menuntut penguasaan bola, pressing terstruktur, serta peran vital bek dan full-back dalam membangun serangan. Filosofi ini langsung tercermin di bursa transfer.

Los Blancos bergerak aktif, mendatangkan sejumlah nama penting untuk memperkuat lini belakang hingga sektor kreatif. Namun, di sisi lain, beberapa ikon lama juga harus menutup bab mereka di Madrid.

Xabi Alonso datang dengan reputasi besar. Ia sukses bersama Bayer Leverkusen, membangun tim muda yang atraktif sekaligus kompetitif. Madrid melihat Alonso sebagai figur ideal untuk meneruskan tradisi juara sekaligus memberi wajah baru di lapangan.

Gaya bermain Alonso jelas: build-up rapi dari belakang, penguasaan bola dominan, serta bek yang berani naik ke tengah. Ini membuat Madrid harus mencari profil pemain yang sesuai dengan skema baru.

Implikasinya cukup nyata. Madrid tidak lagi bisa mengandalkan pola lama, mereka butuh wajah segar. Karena itu, pergerakan di bursa kali ini jauh lebih agresif dibanding musim-musim sebelumnya.

Nama pertama yang mencuri perhatian adalah Dean Huijsen. Madrid mengeluarkan lebih dari €60 juta untuk memboyong bek muda dari Bournemouth. Bukan angka kecil, tapi Huijsen dinilai tepat untuk menjadi bek modern yang piawai memainkan bola.

Alvaro Carreras juga kembali ke Bernabeu setelah sempat berkembang di Benfica. Dengan banderol €50 juta, ia diharapkan menjadi solusi jangka panjang di pos bek kiri. Sementara itu, Franco Mastantuono, wonderkid River Plate yang ditebus €45 juta, diproyeksikan sebagai gelandang serang masa depan Madrid.

Tak kalah mengejutkan, Trent Alexander-Arnold didatangkan dari Liverpool. Walau hanya €10 juta, langkah ini disebut strategis: Madrid mendapatkan salah satu full-back kreatif terbaik di dunia, yang bisa langsung memberi dampak. Tambahan lain datang dari promosi Gonzalo Garcia, striker muda dari Castilla.

Bursa transfer kali ini juga menjadi akhir sebuah era. Luka Modric, gelandang yang jadi ikon Madrid selama lebih dari satu dekade, resmi hengkang ke AC Milan dengan status bebas transfer.

Lucas Vazquez pun mengakhiri kebersamaannya dan pindah ke Bayer Leverkusen. Jesus Vallejo memilih Albacete, sementara Alvaro Rodriguez dilepas ke Elche dengan biaya transfer €2 juta.

Lini keluar ini menandai pergeseran: Madrid mulai berani melepas veteran demi memberi ruang bagi generasi baru. Risiko kehilangan pengalaman memang ada, tapi klub menilai keseimbangan jangka panjang lebih penting.

Total belanja Madrid musim panas ini diperkirakan mencapai hampir €170 juta. Mayoritas dana tersebut dihabiskan untuk Huijsen, Carreras, dan Mastantuono.

Beberapa kesepakatan dilakukan lewat skema cicilan, terutama untuk Mastantuono, agar manajemen tetap menjaga arus kas sehat. Strategi ini menunjukkan bahwa meski belanja besar, Madrid tetap berhitung soal regulasi finansial.

Meski demikian, investasi sebesar ini otomatis menambah ekspektasi. Klub harus segera melihat dampak nyata di lapangan agar belanja besar dianggap sepadan.

Dengan pemain baru, Alonso punya keleluasaan mengutak-atik formasi. Opsi 4-2-3-1 maupun 3-4-3 terbuka lebar. Huijsen bisa menjadi palang pintu sekaligus pengatur tempo dari lini belakang.

Trent Alexander-Arnold berpotensi menjadi motor serangan dari sisi kanan, sementara Carreras memberi...