
DALAM pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) kelas 10, para siswa sekolah menengah atas (SMA) akan mempelajari delapan bab. Bab itu terdiri dari pengukuran dalam kerja ilmiah sampai pemanasan global.
Untuk memahami pelajaran IPA kelas 10, ada baiknya kita mempelajari rangkumannya. Dengan demikian, diharapkan teman-teman dapat memami pelajaran dengan lebih baik. Berikut rangkumannya.
Bab 1. Pengukuran dalam Kerja Ilmiah
a. Pengertian.
Pengukuran adalah kegiatan membandingkan suatu besaran dengan satuan yang digunakan sebagai acuan (standar). Contoh: mengukur panjang meja dengan penggaris → hasil 150 cm → artinya panjang meja dibandingkan dengan satuan cm.
b. Tujuan Pengukuran.
Mendapatkan data yang objektif dan terukur.
Menjamin hasil penelitian bisa dibandingkan & diulang.
Meminimalkan kesalahan subjektif.
c. Jenis Besaran.
Besaran pokok adalah besaran dasar, punya satuan SI sendiri.
- Panjang (meter, m).
- Massa (kilogram, kg).
- Waktu (sekon, s).
- Suhu (kelvin, K).
- Kuat arus listrik (ampere, A).
- Jumlah zat (mol).
- Intensitas cahaya (candela, cd).
Besaran turunan adalah gabungan besaran pokok.
- Luas (m²).
- Volume (m³).
- Kecepatan (m/s).
- Gaya (Newton, N = kg·m/s²).
d. Alat Ukur yang Sering Dipakai.
Panjang → mistar, jangka sorong, mikrometer sekrup.
Massa → neraca tiga lengan, neraca digital.
Waktu → stopwatch.
Suhu → termometer.
Kuat arus listrik → ammeter.
Tegangan → voltmeter.
e. Ketelitian & Kesalahan.
Ketelitian → sejauh mana hasil mendekati nilai sebenarnya.
f. Kesalahan pengukuran.
Kesalahan sistematis → akibat alat tidak dikalibrasi (contoh: jarum voltmeter tidak di angka nol).
Kesalahan acak → akibat faktor lingkungan atau manusia (contoh: salah baca skala).
Kesalahan pribadi → keterbatasan pengamat (contoh: paralaks saat baca penggaris).
Cara meminimalkan kesalahan:
- Menggunakan alat ukur sesuai fungsi.
- Melakukan kalibrasi alat.
- Mengulang pengukuran & mengambil rata-rata.
g. Contoh dalam Kerja Ilmiah.
Misal ingin mengetahui pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan tanaman:
- Data yang diukur → tinggi tanaman (cm), massa basah (g), jumlah daun (helai).
- Alat ukur → penggaris/mistar, neraca digital.
- Data dicatat → diolah secara statistik → hasil lebih ilmiah & terukur.
Bab 2. Virus dan peranannya
a. Pengertian Virus.
Virus = mikroorganisme akiseluler (tidak punya sel).
Hanya terdiri dari asam nukleat (DNA atau RNA) + selubung protein (kapsid).
Bersifat parasit obligat → hanya bisa hidup & bereproduksi di dalam sel inang.
Ukuran sangat kecil (20–300 nm), hanya bisa dilihat dengan mikroskop elektron.
Ditemukan pertama kali oleh Ivanovsky (1892) pada tanaman tembakau → Tobacco Mosaic Virus (TMV).
b. Ciri-Ciri Virus.
Bukan sel, hanya materi genetik + protein.
Tidak punya metabolisme sendiri.
Di luar sel → inert (tak hidup). Di dalam sel → aktif (hidup).
Reproduksi lewat siklus litik (merusak sel) & lisogenik (dorman/tersembunyi).
c. Struktur Virus.
Asam nukleat: DNA/RNA.
Kapsid: pelindung protein, tersusun dari kapsomer.
Envelope (selubung tambahan): ada pada virus tertentu (HIV, influenza).
Tonjolan/glikoprotein: untuk menempel ke sel inang.
d. Reproduksi Virus.
Siklus Litik:
- Adsorpsi → virus menempel pada sel inang.
- Penetrasi → materi genetik masuk.
- Sintesis → sel inang dipaksa membuat komponen virus.
- Perakitan → partikel virus baru terbentuk.
- Lisis → sel pecah, virus baru dilepaskan.
Siklus Lisogenik:
- DNA virus menyatu dengan DNA inang (disebut profag).
- Ikut membelah bersama DNA inang.
- Jika aktif → masuk ke siklus litik.
e. Peran Virus dalam Kehidupan.
Merugikan:
- Manusia: HIV → AIDS, Influenza, COVID-19, Hepatitis, Herpes, Polio.
- Hewan: Rabies, Flu burung, Penyakit mulut & kuku.
- Tumbuhan: Mosaik pada tembakau (Tobacco Mosaic Virus) dan Tungro pada padi.
Menguntungkan:
- Pembuatan vaksin (contoh: vaksin polio, campak, hepatitis).
- Terapi fag → virus bakteriofag membunuh bakteri patogen.
- Alat penelitian genetika & rekayasa genetik (contoh: retrovirus sebagai vektor DNA).
f. Kesimpulan.
Virus berada di perbatasan hidup & tak hidup.
Merugikan karena banyak penyebab penyakit, tetapi juga bermanfaat dalam bioteknologi & medis.
Memahami siklus hidupnya penting untuk strategi pencegahan & pengobatan.
Bab 3. Kimia Hijau dalam Pembangunan Berkelanjutan 2030
a. Pengertian dan Pentingnya Kimia Hijau.
Kimia Hijau (Green Chemistry) = ilmu kimia yang merancang proses dan produk ramah lingkungan, mengurangi limbah, serta memakai bahan yang aman & terbarukan.
Penting karena:
- Industri kimia menghasilkan limbah beracun, gas rumah kaca, & polusi.
- Bumi sedang menghadapi krisis iklim & kerusakan lingkungan.
- Mendukung SDGs 2030, khususnya tujuan: Energi bersih (7), Produksi berkelanjutan (12), dan Aksi iklim (13).
b. Prinsip Kimia Hijau dalam Mendukung Upaya Pelestarian Lingkungan.
Beberapa prinsip penting (disederhanakan untuk SMA):
- Pencegahan limbah → reaksi dirancang agar hasil samping minimal.
- Bahan baku terbarukan → gunakan biomassa, bukan minyak bumi.
- Efisiensi energi → proses pada suhu/tekanan rendah.
- Pelarut aman → gunakan air atau pelarut ramah lingkungan.
- Produk ramah lingkungan → mudah terurai (biodegradable), tidak mencemari alam. Contoh nyata: plastik biodegradable dari singkong, biofuel dari minyak nabati, katalis hemat energi dalam industri.
c. Proses Kimia dalam Kehidupan Sehari-Hari Terkait Hal-hal yang Tidak Sesuai dengan Prinsip Kimia Hijau.
Masih banyak aktivitas sehari-hari yang belum sesuai prinsip kimia hijau:
- Penggunaan plastik sekali pakai → sulit terurai, mencemari laut.
- BBM fosil (bensin/solar) → menghasilkan CO₂ → memperparah pemanasan global.
- Detergen sintetis → sulit terurai, mencemari air sungai.
- Pestisida kimia → merusak tanah, membunuh organisme nontarget.
-
d. Menciptakan Kegiatan yang Mendukung Prinsip Kimia Hijau.
Hal sederhana yang bisa dilakukan siswa & masyarakat:
- Mengurangi plastik sekali pakai → ganti dengan tas kain/bioplastik.
- Menggunakan produk ramah lingkungan (sabun/detergen biodegradable).
- Mendukung energi terbarukan → hemat listrik, gunakan panel surya bila memungkinkan.
- Membuat eksperimen sekola...