NAMA Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letnan Jenderal Suharyanto menjadi sorotan usai surat undangan rapat persiapan pernikahan sang anak beredar luas di media sosial. Masalahnya, surat tersebut menggunakan kop resmi BNPB.
Selain mengunakan kop resmi untuk undangan persiapan rapat, Suharyanto menggunakan ruang rapat Aula Sutopo Purwo Nugroho di Graha BNPB, di Jalan Pramuka, Matraman, Jakarta Timur sebagai lokasinya.
Scroll ke bawah untuk melanjutkan membaca
"Mengingat pentingnya rapat tersebut, mohon Bapak/Ibu hadir 30 menit lebih awal dan tidak diwakilkan," demikian tertulis pada surat tersebut sebagaimana dilihat Tempo, pada Senin, 25 Agustus 2025.
Kepala Pusat Data dan Informasi BNPB Abdul Muhari membenarkan ihwal adanya surat undangan persiapan rapat pernikahan anak Suharyanto. Namun, dia tak menjelaskan rinci ihwal alasan penggunaan kop resmi BNPB untuk kegiatan yang bersifat pribadi.
Dia berdalih, surat undangan itu ditujukan bagi staf BNPB dan kolega Suharyanto sesama militer. "Itu bentuk dukungan kami, paling tidak dukungan tenaga untuk membantu acara tersebut. Tidak ada atensi khusus," kata Muhari, Jumat, 22 Agustus 2025.
Suhari juga mengklaim rapat yang dihelat di ruang milik BNPB juga tidak menggunakan anggaran lembaga. "Rapat setelah jam kantor, kami sukarela membantu tenaga untuk acara kepala BNPB," ujar dia.
Adapun, sebagaimana dilihat Tempo, surat undangan rapat persiapan pernikahan putri Kepala BNPB dihelat pada 13, Agustus lalu. Surat ini beredar luas di media sosial dan disoroti lantaran dianggap menggunakan fasilitas negara demi kepentingan pribadi.
Pengamat Kebijakan Publik dari Universitas Trisakti, Trubus Rahadiansyah, mengatakan kendati tak menggunakan anggaran negara dan dihelat di luar jam kerja, tindakan Kepala BNPB tidak dapat ditolerir. "Kop resmi harusnya tidak digunakan untuk kepentingan pribadi meski beliau merupakan pimpinan di lembaga," kata Trubus.
Lalu, siapa sebetulnya Kepala BNPB Suharyanto?
Suharyanto merupakan perwira tinggi TNI Angkatan Darat dengan pangkat Letnan Jenderal. Ia lulus dari Akademi Militer pada 1989 dan berasal dari kecabangan infanteri. Jabatan terakhirnya sebelum menjadi Kepala BNPB adalah Panglima Komando Daerah Militer V/Brawijaya.
Sebelum didapuk menjadi Kepala BNPB dan Pangdam V/Brawijaya, Suharyano merupakan Sekretaris Militer mantan Presiden Joko Widodo. Ia bertugas sejak 6 September 2019 hingga 21 Oktober 2020.
Suharyanto menjadi Sekretaris Militer Presiden ke-14 sebelum digantikan oleh Kepala Staf TNI Angkatan Udara saat ini, Marsekal Mohamad Tonny Harjono.
Tempo telah menghubungi Suharyanto melalui pesan singkat dan sambungan telepon melalui aplikasi perpesanan WhatsApp. Namun, hingga laporan ini dipublikasikan, pesan belum berbalas.