Liputan6.com, Jakarta - Pengguna Telkomsel mendadak dibuat bingung dengan munculnya notifikasi berbunyi "No System Is Safe!" di smartphone, disertai dengan foto empat orang menggunakan topeng.
Fenomena ini pertama kali ramai jadi perbincangan di media sosial (medsos), khususnya di X (dulunya bernama Twitter). Salah satu akun yang mengunggah tangkapan layar adalah @ecommurz.
Hanya dalam waktu singkat, postingan Salah satu akun X yang mengunggah cuitan berisi tangkapan layar notifikasi Telkomsel ini adalah @ecommurz.
Tak butuh waktu lama, postingan tersebut langsung dibanjiri beragam komentar warganet lain yang juga mendapatkan notifikasi Telkomsel No System Is Safe.
"Oalah, semalam sebelum tidur muncul juga pop up notif begitu. Kirain cuman saya sendirian," cuit @B**** di Twitter.
Uniknya, pesan "No System Is Safe!" ini paling banyak dikeluhkan oleh pengguna perangkat iOS alias iPhone.
Pernyataan Telkomsel Soal Pesan No System Is Safe!
Telkomsel pun tak butuh waktu lama untuk menanggapi kejadian ini. Melalu pesan singkat ke tim Tekno Liputan6.com, Abdullah Fahmi, VP Corporate Communications & Social Responsibility Telkomsel, memastikan pihaknya sudah menyadari adanya gangguan tersebut.
"Telkomsel menyadari adanya kejadian berupa munculnya pesan push notification tidak wajar diterima sejumlah pelanggan melalui aplikasi MyTelkomsel pada 4 September 2025," kata Fahmi.
Ia menegaskan, notifikasi tersebut tidak berisi tautan phishing maupun instruksi untuk mengakses situs tertentu sehingga data pelanggan tetap aman.
"Terkait kejadian ini, Telkomsel telah melakukan penanganan agar pelanggan tidak menerima push notification serupa kembali, serta memastikan sistem layanan secara keseluruhan tetap aman dan terkendali," jelasnya.
Kejadian Serupa Terjadi di Negara Lain
Selain di Indonesia, kasus serupa juga dialami aplikasi lain di luar negeri.terjadi di beberapa negara lain di dunia. Situs berita Turkiye Today melaporkan, aplikasi Fenerbahçe SK dan Dominos juga menerima notifikasi dengan pesan sama.
Hingga saat ini, belum ada grup hacker mengaku dan bertanggung jawab atas kejadian ini. Namun, penargetan beberapa aplikasi tidak terkait secara bersamaan menunjukkan adanya upaya terkoordinasi, bukan insiden terisolasi.