Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat Abdul Muhaimin Iskandar optimistis pemerintah mampu memenuhi kebutuhan pupuk bagi para petani dalam waktu satu tahun ke depan.
"Semoga selesai dalam satu tahun ini, sehingga kebutuhan pupuk kita benar-benar memadai. Saya optimistis Hari Tani Nasional ini menjadi momentum kebangkitan tani Indonesia," kata Menko PM Abdul Muhaimin Iskandar dalam kegiatan "Pasar Murah" di Rusunawa Pasar Rebo, Jakarta, Senin. Hari Tani Nasional diperingati setiap 24 September.
Menurut dia, Koperasi Desa Merah Putih akan menjadi salah satu distributor untuk mendistribusikan kebutuhan pupuk ke para petani.
"Koperasi Desa nanti menjadi salah satu distributor gerai pupuk untuk mempercepat akses kepada petani kita. Nah, harga untuk petani, harga terendah, produksi pertanian juga diperhatikan oleh Presiden," kata Muhaimin Iskandar.
Dikatakannya, pemerintah berkomitmen untuk mengupayakan kesejahteraan petani. Terlebih Presiden RI Prabowo Subianto pernah menjadi Ketua Umum Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) pada periode 2004 - 2009.
"Karena beliau memang aktif di HKTI ya, lama, puluhan tahun, sehingga tahu persis (kebutuhan petani)," kata Muhaimin Iskandar.
Baca juga: Menko PM buka peluang pinjaman tanpa bunga untuk pusat migran
Dalam acara tersebut, Kementerian Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat mendistribusikan sebanyak 500 paket beras yang berisi masing-masing 5 kg beras kepada 500 warga di Rusunawa Pasar Rebo, Jakarta.
"Kita mendistribusikan beras SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan) itu harganya di bawah HET, itu paket 5 kg beras diberikan kepada 500 penerima manfaat," kata Muhaimin Iskandar.
Pasar murah itu terselenggara berkat kerja sama Kemenko Bidang Pemberdayaan Masyarakat, Badan Pangan Nasional, dan Bulog.
Baca juga: Menko PM arahkan LPDP beri beasiswa sesuai kebutuhan pasar global
Pewarta: Anita Permata Dewi
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.