Liputan6.com, Jakarta Drama transfer Alexander Isak akhirnya menemui titik akhir di hari penutupan bursa. Setelah tarik-ulur panjang, Liverpool resmi menuntaskan kesepakatan dengan Newcastle United.
Striker berusia 25 tahun itu akan merapat ke Anfield dengan mahar 125 juta pounds, angka yang sekaligus memecahkan rekor transfer di Inggris. Sebelumnya, Florian Wirtz menjadi yang termahal ketika diboyong Liverpool dari Bayer Leverkusen seharga 116,5 juta pounds musim panas ini.
Liverpool berani membayar mahal lantaran Isak telah membuktikan diri sebagai salah satu striker paling berbahaya di Premier League. Dua musim terakhir, hanya Mohamed Salah dan Erling Haaland yang mencetak lebih banyak gol dibanding dirinya.
Namun, di balik angka fantastis itu, muncul pertanyaan besar: Apa yang membuat Liverpool begitu yakin bahwa Isak layak ditebus dengan harga setinggi ini?
Rekor Transfer Liverpool dan Konteks Finansial
Kesepakatan senilai 125 juta pounds membuat nama Isak kini tercatat dalam sejarah transfer sepakbola Inggris. Nilai itu melampaui pembelian Florian Wirtz yang juga dilakukan Liverpool sebelumnya. Rekor baru ini menunjukkan betapa seriusnya klub Merseyside tersebut memperkuat lini serang mereka.
Harga yang tampak kelewat tinggi sebenarnya harus dilihat dalam konteks ekonomi sepakbola modern. Nilai transfer pemain saat ini jauh berbeda dibandingkan satu dekade lalu.
Alan Shearer misalnya, diboyong Newcastle dari Blackburn Rovers pada 1996 seharga 15 juta pounds, yang bila disesuaikan dengan inflasi sepakbola setara dengan 222 juta pounds saat ini.
Selain itu, kontrak panjang Isak di Newcastle hingga 2028 membuat nilai tebusannya semakin tinggi. Klub yang ingin mendapatkannya harus membayar kompensasi untuk sisa masa kontrak.
Faktor permintaan pasar juga ikut memengaruhi, di mana harga pemain kerap berpatokan pada transaksi besar sebelumnya.
Liverpool sendiri sudah mengeluarkan lebih dari 314 juta pounds di bursa transfer ini sebelum kedatangan Isak. Angka yang sangat besar bagi klub yang selama ini dikenal beroperasi dengan perhitungan ketat.
Catatan Gol dan Kualitas Alexander Isak
Dari sisi performa di lapangan, Isak memang punya catatan mentereng. Musim lalu, ia mencetak 23 gol di Premier League, rekor pribadi terbaik sekaligus mencatat delapan laga beruntun selalu mencetak gol, memecahkan catatan Alan Shearer di Newcastle.
Debutnya di Premier League pun langsung mencuri perhatian. Ia mencetak gol melawan Liverpool pada Agustus 2022, salah satu dari empat gol yang pernah ia sarangkan ke gawang calon klub barunya. Tidak banyak striker yang mampu membuat Virgil van Dijk kewalahan, namun Isak berhasil melakukannya.
Kemampuannya tak hanya soal mencetak gol. Ia piawai menarik bek keluar posisi, turun menjemput bola, hingga menusuk ke ruang kosong di belakang garis pertahanan. Perpaduan kualitas itu membuatnya digadang-gadang sebagai sosok penyerang lengkap.
Fleksibilitas Gaya Bermain yang Unik
Isak bukan tipe penyerang yang statis menunggu bola. Ia sering melebar mencari ruang, aktif mendribble, dan terlibat dalam fase build-up serangan. Eddie Howe, manajer Newcastle, bahkan menekankan pentingnya memberi kebebasan bergerak untuk sang striker agar bisa lebih sering menyentuh bola.
Data pergerakan off-ball miliknya memperlihatkan variasi lari yang sangat beragam. Selain menjadi target umpan silang, Isak juga rutin melakukan pergerakan ke sayap maupun turun lebih dalam untuk membuka ruang bagi rekan setim.
Kemampuan ini membuat Isak tak hanya menjadi finisher, tapi juga creator. Ia bisa membuka jalur serangan baru, mengacaukan struktur pertahanan lawan, sekaligus tetap menjadi pencetak gol utama tim.
Penyelesaian Akhir Kelas Elite: Alexander Isak Paket Lengkap
Salah satu keunggulan terbesar Isak adalah kemampuannya mengeksekusi peluang. Banyak golnya datang dari sentuhan pertama yang efektif, baik lewat umpan silang maupun bola terobosan. Statistik mencatat hanya sedikit striker di Premier League yang lebih sering mencetak gol dengan sentuhan pertama sejak 2022.
Ia juga punya first touch yang luar biasa, memudahkan dirinya melepaskan diri dari kawalan bek sebelum menembak. Contohnya terlihat saat ia menaklukkan Van Dijk dengan kontrol cepat sebelum melepaskan tendangan keras dari luar kotak penalti.
Tembakannya dari jarak jauh pun menjadi senjata tambahan. Sejak 2022, Isak mencetak enam gol dari luar kotak penalti, lebih banyak dari pemain manapun di Premier League. Keseimbangan antara kekuatan dan akurasi membuatnya menjadi ancaman dari berbagai posisi.
Mungkin ada yang menilai harga 125 juta pounds terlalu berlebihan. Namun, di era di mana banyak klub rela membayar 50–90 juta pounds untuk striker muda yang belum terbukti, Isak menawarkan paket lengkap: Produktivitas gol, fleksibilitas, dan penyelesaian akhir kelas dunia.