TEMPO.CO, Jakarta - Pengibaran bendera bajak laut One Piece menjelang HUT ke-80 RI trending di media sosial. Menanggapi ini Direktur Jenderal Politik dan Pemerintahan Umum Kementerian Dalam Negeri Bahtiar Baharuddin mengingatkan bahwa memimpin negara bukan hal mudah. "Tidak mudah memimpin negara dalam situasi dunia yang tidak normal di global maupun regional, tantangannya besar sekali," ujar dia di sela pembagian 10 juta bendera merah putih di Denpasar, Bali pada Jumat, 1 Agustus 2025.
Bahtiar mengatakan tak ingin merespons lebih jauh soal fenomena pengibaran bendera One Piece tersebut. Ia mengajak masyarakat fokus menyelesaikan tantangan dengan mendukung pemerintah yang bekerja tidak mudah.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Fokus saja bahwa ini negara berdaulat dan banyak sekali tantangan di usia 80 tahun ini yang harus kita kerjakan," kata dia.
Menurut Bahtiar, kondisi global dengan perang tarif, dan situasi perang tentu tidak mudah dihadapi oleh pemimpin negara. Begitu pula pemimpin daerah juga tak mudah memimpin dalam kondisi ini.
Meski pemerintah tak melarang pemasangan bendera One Piece, Bahtiar mengajak masyarakat tetap memasang bendera merah putih, karena inilah bendera yang merupakan pemersatu masyarakat sesungguhnya. "Ya silakan saja, natural saja, semua warga negara boleh, tapi semangat persatuan itu kita kuatkan. Apa yang menyatukan kita, saya orang Bone ini orang Bali, salah satunya ya bendera merah putih," ujar dia.
Belakangan di media sosial ramai pengibaran bendera Jolly Roger, bendera berwarna hitam dengan gambar tengkorak bertopi jerami yang ada dalam cerita One Piece.
Dalam cerita itu, Jolly Roger merupakan simbol perlawanan terhadap penguasa, simbol kebebasan, persatuan dan solidaritas bajak laut. Pengguna media sosial kemudian mengaitkan pengibaran bendera ini sebagai bentuk perlawanan terhadap kinerja pemerintahan.
Adapun Bahtiar enggan merespons soal potensi pengibaran bendera One Piece ini menjadi sebuah gerakan masif. Ia memilih fokus pada gerakan pemberian 10 juta bendera merah putih.