
ISU mengenai orang yang tidak berkeringat dan disebut ingin masuk ke dalam kabinet Presiden Prabowo Subianto tak memiliki implikasi politik secara nyata. Sebab itu merupakan respons atas isu perombakan (reshuffle) yang mencuat beberapa waktu terakhir.
Isu reshuffle itu juga sejatinya telah dibantah oleh Prabowo di hadapan para menterinya. Hal tersebut yang kemudian diapresiasi oleh analis komunikasi politik Hendri Satrio.
"Itu tidak ada implikasi ke politik. Ini hal biasa saja, retorika pemimpin untuk menenangkan anak buahnya. Ini sudah bagus," kata dia saat dihubungi, Jumat (8/8).
Penegasan tak akan ada reshuffle dari Prabowo juga disebut sebagai cara untuk menenangkan para menterinya. Hal itu kemungkinan dimaksudkan agar kinerja para pembantu presiden tak terganggu dengan isu yang berkembang.
"Pernyataan itu hanya untuk menenangkan kabinetnya saja. Kan itu disampaikan di depan para menterinya. Karena semua orang dalam pemilu dan kemenangan Prabowo itu punya keringat sendiri, peran sendiri, termasuk lawan politiknya Prabowo," pungkas Hendri. (P-4)