Tehran (ANTARA) - Kementerian Luar Negeri Iran telah menyatakan penyesalannya atas keputusan Australia untuk mengurangi hubungan diplomatik dengan Iran, menyebut langkah tersebut "tidak dapat dibenarkan" dan bertentangan dengan tradisi hubungan kedua negara.
Kemlu Iran menolak pula tuduhan penyebaran antisemitisme dari Australia serta menyatakan penyesalannya atas "keputusan yang tidak dapat dibenarkan" yang bertentangan dengan tradisi hubungan diplomatik antara Iran dan Australia.
"Merupakan kenyataan historis dan terdokumentasi bahwa antisemitisme pada dasarnya adalah fenomena Eropa Barat yang telah muncul dalam berbagai bentuk pada periode waktu yang berbeda," kata kementerian tersebut lebih lanjut pada Selasa malam (26/8).
Kementerian juga menambahkan bahwa fenomena tersebut semakin disalahgunakan dalam beberapa tahun terakhir untuk menghancurkan protes apa pun terhadap pendudukan Israel, apartheid, dan genosida Palestina.
Kemlu Iran mengeluarkan reaksi tersebut setelah pemerintah Australia memerintahkan Duta Besar Iran Ahmad Sadeghi dan tiga pejabat lainnya untuk meninggalkan Australia.
Australia menggambarkan apa yang dilakukan para pejabat tersebut sebagai serangan antisemitisme di Sydney dan Melbourne dalam beberapa bulan terakhir. Australia juga menarik diplomatnya sendiri dari Tehran.
Kementerian juga menyatakan bahwa langkah Australia untuk melontarkan tuduhan terhadap Iran dan penargetan hubungan diplomatik bilateral sejalan dengan kebijakan Israel untuk mengalihkan opini publik dari genosida di Gaza dan meningkatnya ketegangan di Asia Barat.
"Kementerian Luar Negeri Republik Islam Iran, meskipun tetap memiliki hak untuk mengambil tindakan balasan, mendesak pihak Australia untuk mempertimbangkan kembali keputusannya yang salah," demikian bunyi pernyataan tersebut.
Kementerian menambahkan bahwa tanggung jawab atas konsekuensi keputusan tersebut, termasuk masalah yang akan ditimbulkan bagi komunitas Iran di Australia, berada di tangan pemerintah Canberra.
Sumber: IRNA-OANA
Baca juga: Australia usir Dubes Iran, diduga provokasi aksi anti-Semitisme
Baca juga: Australia tutup Kedubes di Iran, instruksikan pejabatnya untuk Pergi
Penerjemah: Cindy Frishanti Octavia
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.