
PORTUGAL mempertimbangkan apakah akan mengakui negara Palestina di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada September mendatang, ungkap kantor Perdana Menteri Luis Montenegro, Kamis (31/7) waktu setempat.
Prancis, Inggris, dan Kanada dalam beberapa hari terakhir telah menyuarakan niat untuk mengakui negara Palestina secara diplomatis.
Langkah-langkah itu diambil di tengah meningkatnya kekhawatiran dan kritik internasional atas malnutrisi yang mengkhawatirkan di Gaza di tengah perang genosida Israel.
“Portugal sedang mempertimbangkan pengakuan negara Palestina, sebagai bagian dari prosedur yang dapat diselesaikan selama pekan tingkat tinggi Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa ke-80, yang akan diselenggarakan di New York pada September," demikian pernyataan tersebut.
Keputusan ini dibuat setelah berbagai kontak dengan para mitra, mengingat perkembangan konflik yang sangat mengkhawatirkan, baik dari perspektif kemanusiaan maupun kerana referensi berulang kali mengenai kemungkinan aneksasi wilayah Palestina oleh Israel,” tambah pernyataan tersebut.
Sebuah organisasi pemantau kelaparan internasional yang didukung PBB pada Selasa lalu menyatakan skenario kelaparan terburuk sedang terjadi di Gaza.
Portugal mungkin bergabung dengan negara-negara lain seperti Inggris, Kanada, dan Prancis, yang telah mengisyaratkan niat mereka untuk mengakui negara Palestina pada bulan September.
Sementara itu Spanyol telah mengakui negara Palestina pada Mei 2024 bersama Irlandia dan Norwegia dan mendesak negara-negara Uni Eropa lainnya untuk melakukan hal yang sama.
Pekan lalu, Presiden Prancis Emmanuel Macron mengumumkan bahwa negaranya, yang merupakan negara berpengaruh di Uni Eropa, akan secara resmi mengakui negara Palestina di Majelis Umum PBB pada September, dengan harapan dapat menciptakan momentum kolektif ke arah itu.
Sekitar 144 dari 193 negara anggota PBB mengakui Palestina sebagai sebuah negara, termasuk sebagian besar negara-negara di belahan bumi selatan serta Rusia, Tiongkok, dan India. (Daily Sabah/B-3)