Liputan6.com, Jakarta Nama Koji Takasaki menjadi perbincangan publik sepak bola Indonesia usai memimpin laga final Piala AFF U-23 2025. Dia sempat jadi sorotan pada Piala AFF 2024 lalu, ketika memimpin laga Indonesia melawan Filipina di Stadion Manahan.
Pertandingan antara Timnas Indonesia U-23 melawan Vietnam yang berlangsung di Stadion Utama Gelora Bung Karno pada Selasa, 29 Juli 2025 itu menuai banyak kontroversi, terutama menyangkut keputusan-keputusan dari sang wasit asal Jepang.
Salah satu keputusan yang paling menuai protes datang saat Takasaki mengusir pelatih kiper Indonesia, Damian Van Rensburg, dari lapangan. Insiden itu terjadi pada momen krusial di akhir pertandingan, ketika tensi sedang panas.
Pelatih Timnas Indonesia U-23, Gerald Vanenburg, akhirnya angkat bicara. Ia memberikan komentarnya soal kepemimpinan Koji Takasaki dalam laga tersebut. Bagi Vanenburg, keputusan wasit jelas tidak ideal walau apa yang dilakukan Van Rensburg juga kurang tepat.
Terkadang Wasit Kehilangan Akal Sehatnya
Gerald Vanenburg tidak menutupi kekecewaannya terhadap kartu merah yang diberikan kepada stafnya. Namun, ia memilih untuk tetap melihat situasi secara bijak dan menekankan pentingnya kebersamaan dalam menghadapi situasi sulit seperti ini.
"Ya, tentu saja, kartu merah itu tidak bagus, tapi oke. Ini pertandingan yang emosional, dan terkadang orang-orang kehilangan akal sehatnya, dan saya pikir wasit juga terkadang kehilangan akal sehatnya," ucap Vanenburg.
Vanenburg mengakui bahwa situasi panas dalam pertandingan bisa memicu keputusan-keputusan yang tak sepenuhnya rasional. Ia menilai apa yang terjadi di lapangan adalah bagian dari dinamika sepak bola, meski tidak menyenangkan bagi timnya.
"Tapi oke, Anda tahu, saya pikir pada akhirnya, Anda tahu, saya pikir kami semua harus menjadi satu tim, dan terkadang Anda mendapatkan kartu merah, dan itu juga sesuatu dalam sepak bola, dan saya tidak senang dengan itu, tetapi itu terjadi," katanya.
Evaluasi Vanenburg: Permainan Bagus, Masalahnya Ada di Finishing
Meski Timnas Indonesia U-23 kalah 0-1 dari Vietnam dan gagal meraih gelar juara di kandang sendiri, Gerald Vanenburg tetap mengapresiasi permainan anak asuhnya. Ia melihat ada progres positif dalam performa tim, khususnya dari segi penguasaan permainan dan penerapan taktik.
Namun, Vanenburg menilai ada satu aspek penting yang masih harus dibenahi, yakni efektivitas dalam penyelesaian akhir. Menurutnya, Indonesia bermain baik secara umum, tetapi minimnya gol menjadi kendala utama.
"Saya pikir jika Anda melihat tim bermain hari ini, saya pikir mereka bermain sangat baik, dan jika kita bicara tentang di mana kita harus meningkatkan level, kita tidak mencetak banyak gol," kata pria asal Belanda tersebut.