Liputan6.com, Jakarta - Elon Musk, pemilik media sosial (medsos) X meluapkan amarahnya saat tahu aplikasi asisten kecerdasan buatan (AI) buatan xAI, Grok, kalah peringkat dari ChatGPT di App Store.
Saat ini, ChatGPT berada di posisi teratas aplikasi gratis di App Store. Sementara itu, Grok berada diperingkat keenam dan chatbot milik Google, Gemini, berada jauh di posisi 57.
Dalam cuitannya di akun pribadinya di X, Elon Musk menuduh Apple melakukan praktik antimonopoli dengan sengaja mempersulit aplikasi AI selain milik OpenAI menjadi nomor satu.
“Apple berperilaku dengan cara membuat tidak mungkin bagi perusahaan AI mana pun selain OpenAI untuk mencapai peringkat nomor 1 di App Store, yang merupakan pelanggaran antimonopoli tegas,” cuit Elon Musk di X, Rabu (13/82025).
Dia menambahkan, “xAI akan segera mengambil tindakan hukum”. Meski begitu, dia tidak memberikan bukti untuk mendukung klaim terhadap Apple tersebut.
Pengguna X Kasih 'Pencerahan' ke Elon Musk
Menariknya, komunitas di X sendiri justu memberikan 'pencerahan' ke Elon Musk. Mereka mengingatkan, DeepSeek sempat naik ke peringkat 1 di Apps Store pada Januari lalu, lama setelah Apple mengumumkan kemitraan dengan OpenAI.
Miliarder itu juga mengkritik, Apple tidak menampilkan X atau Grok di kategori "Wajib Dimiliki" Appl Store.
Cuitan Elon Musk ini memicu reaksi dari CEO OpenAI, Sam Altman, yang membalas sindiran dengan kalimat menohok.
"Ini adalah klaim luar biasa mengingat saya dengar didugaan dilakukan Elon untuk memanipulasi X demi keuntungan dirinya sendiri, dan perusahaannya serta merugikan pesaing dan orang-orang yang tidak disukainya," cuit bos OpenAI di X.
GPT-5 Hadir di Tier Gratis
Di sisi lain, OpenAI baru saja meluncurkan GPT-5, model AI terbaru buatan perusahaan berbasis di San Francisco, Amerika Serikat secara gratis.
CEO OpenAI, Sam Altman, menyebutkan langkah ini adalah lompatan terbesar perusahaan dalam sejarah pengembangan kecerdasan buatan (AI) mereka.
"Kami ingin menyediakannya secara gratis untuk pertama kalinya, karena sebagian besar pengguna kami, terutama pengguna global, belum mampu membayar GPT-Plus," kata Sam dalam media briefing belum lama ini.
Dia menambahkan, "Mayoritas pengguna global belum pernah merasakan teknologi seperti GPT-4 atau 03 terkendala biaya. Dengan GPT-5, kami ingin semua orang, dari berbagai latar belakang buda dan bahasa bisa mendapatkan akses AI berkemampuan tinggi ini."
Strategi Jangka Panjang OpenAI
Pilihan OpenAI untuk memberikan akses GPT-5 scara gratis dan langsung ke pengguna menuai banyak pertanyaan, terutama dari sisi bisnis.
Menjawab hal ini, Nick Turley, Head of ChatGPT, mengatakan, "ini misi kami dan juga strategi jangka panjang perusahaan."
Raksasa teknologi AI itu percaya, jika pengguna merasakan langsung menfaat GPT-5, mereka akan lebih terbuka untuk membayar ketika kebutuhan mereka berkembang.
"Kita bangun kepercayaan dulu, baru monetisasi," kata Nick. Langkah OpenAI ini membuat perusahaan berada dalam posisi unik, di mana mereka mengutamakan pengguna.
GPT-5 OpenAI Bisa Bikin Game dan Web Seketika
Lebih lanjut, kecerdasan buatan (AI) teranyar OpenAI ini juga mampu membuat aplikasi web dan game hanya dari instruksi teks sederhana.
Tak hanya lebih cepat dan pintar dibandingkan generasi sebelumnya, GPT-5 hadir dengan kemampuan bernama "vibe coding".
Berbekal kemampuan ini, pengguna ChatGPT bisa langsung membuat aplikasi web fungsional hanya dari instruksi teks sederhana.
Bayangkan, tugas biasanya makan waktu berjam-jam bagi programmer, mulai dari menulis ratusan baris kode, desain antarmuka, hingga mengetes bug, kini bisa selesai hanya hitungan menit.