
Musisi Dul Jaelani dan penyanyi Shanna Shannon ditunjuk menjadi ikon pertama dalam program Festival Nyanyian Anak Negeri (FNAN).
Inisiator acara FNAN, Ahmad Doli Kurnia Tandjung, mengungkap alasan mengapa memilih Dul dan Shanna untuk menjadi ikon dalam acara ini. Menurutnya, dua seniman muda ini memiliki kepribadian kuat yang sejalan dengan visi festival, yakni mengembalikan nilai-nilai luhur dan budaya bangsa.
"Shannon ini dulu kami dapatkan karena kita tahu Shannon bisa nyanyi, tapi nggak mau nyanyi selain lagu kebangsaan, lagu Indonesia Raya," ujar Doli dalam acara peluncuran FNAN di Gedung Joang, Menteng, Jakarta Pusat.

Sementara itu, Dul menyita perhatian karena memiliki adab dan sopan santun, yang saat ini dianggap mulai langka di kalangan anak muda.
"Lama-lama saya kagum ama Dul ini. Karena setiap ketemu, ini Dul ini sama kita tuh cium tangan. Yang dulu waktu kami muda masih kecil, makin sudah mulai jarang kok kayak gitu tuh," tuturnya.
Dalam kesempatan tersebut, Dul Jaelani mengamini ucapan Doli. Ia mengaku sedih karena banyak anak muda yang kini lebih membanggakan budaya asing.
"Sebenarnya agak sedih juga melihat banyak anak muda zaman sekarang itu yang lebih apa ya, lebih mengagungkan budaya barat daripada budaya kita," kata Dul.
Festival Nyanyian Anak Negeri (FNAN) lahir dari keresahan mendalam akan lunturnya rasa nasionalisma di kalangan anak muda Indonesia. Berangkat dari keresahan itu, tokoh musik dan politik menginisiasi ajang pencarian bakat FNAN ini.
Festival ini digagas oleh Pay Burman, Ahmad Doli Kurnia Tandjung, dan Tatang Wahyudi.
FNAN dideskripsikan sebagai sebuah ajang serupa Indonesian Idol namun dengan nilai tambah yang sangat fundamental. Peserta tak hanya dinilai dari kualitas vokal dan penampilan panggung semata.
Lebih dari itu, para calon idola ini harus memiliki nilai plus yang menjadi pembeda utama: pemahaman mendalam tentang kebangsaan dan komitmen nasionalisme yang kuat.
"Kita mau mencari yang plus dari itu. Jadi bisa nyanyi, punya performance yang bagus, tapi juga punya wawasan kebangsaan, rasa cinta tanah air yang tinggi, komitmen nasionalismenya," tegas Doli.
Program ini juga akan melibatkan Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) dan berbagai kementerian untuk memberikan pembekalan kepada para peserta.