DBD Masih Jadi Ancaman Serius di Bandung, Dokter Tegaskan Belum Ada Obat Khusus untuk Menyembuhkan

3 hours ago 8
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

Liputan6.com, Jakarta - Demam Berdarah Dengue (DBD) masih menjadi ancaman serius bagi masyarakat Kota Bandung dan Jawa Barat. "DBD masih menjadi ancaman nyata bagi banyak keluarga dan komunitas," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung, dr. Sony Adam, SH, MM.

Data Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) menunjukkan hingga minggu ke-25 tahun 2025, Jawa Barat menempati urutan pertama dengan jumlah kasus DBD tertinggi di Indonesia, yaitu 17.281 kasus.

Angka kematian akibat DBD di provinsi ini juga menempati urutan kedua tertinggi secara nasional, dengan 61 kasus kematian. Padahal, berbagai langkah telah dilakukan untuk mencegah penyebaran penyakit ini.

Mulai dari edukasi masyarakat, surveilans, pemberantasan sarang nyamuk, hingga mendorong pemanfaatan inovasi pencegahan seperti vaksinasi.

"Namun, upaya ini tidak akan berhasil tanpa dukungan masyarakat," tambah Sony.

Kota Bandung dan Kabupaten Bandung termasuk wilayah dengan jumlah kasus DBD terbanyak, masing-masing 1.475 dan 1.465 kasus, sehingga menempati peringkat kedua dan ketiga secara nasional.

Kondisi ini menunjukkan bahwa upaya pencegahan harus terus diperkuat, baik oleh pemerintah maupun masyarakat. Sony menekankan pentingnya partisipasi aktif masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan.

Gerakan 3M Plus, menguras, menutup, mendaur ulang barang bekas, dan menambahkan langkah pencegahan lain seperti penggunaan obat nyamuk, harus dijalankan secara konsisten di setiap rumah untuk mencegah penyebaran DBD.

Belum Ada Obat Khusus untuk Menyembuhkan DBD

Meskipun ilmu medis terus berkembang, Dokter Spesialis Penyakit Dalam, dr. Stephanie Yuliana Usman, SpPD menegaskan bahwa hingga kini belum ada obat khusus untuk menyembuhkan DBD.

"DBD adalah penyakit yang bisa menyerang siapa saja, tanpa memandang usia maupun gaya hidup," ujarnya dalam talk show bertajuk 'Burden of Health Problems in Bandung: The Importance of Promotive and Preventive Medicine', yang digelar untuk menyambut HUT ke-104 Rumah Sakit Santo Borromeus, Bandung.

Banyak orang beranggapan DBD hanya muncul saat musim hujan. Padahal, virus dengue ada sepanjang tahun. Hingga saat ini, obat yang diberikan dokter hanya bertujuan meredakan gejala seperti demam dan nyeri, bukan untuk membunuh virusnya.

Stephanie, menambahkan, pencegahan adalah langkah utama, terutama bagi pasien dengan penyakit penyerta.

Hal ini menjadi semakin penting bagi mereka yang memiliki komorbiditas seperti obesitas, diabetes, hipertensi, atau gangguan ginjal, karena kondisi tersebut dapat memperburuk infeksi dengue.

"Artinya, satu kasus DBD saja bisa membawa risiko jauh lebih besar bila terjadi pada pasien dengan komorbid," katanya.

Anak-anak Paling Rentan

Ancaman DBD ternyata lebih tinggi pada anak-anak. Dokter Spesialis Anak, dr. Tony Ijong Dachlan, Sp.A menegaskan bahwa kelompok umur 5 s.d 14 tahun memiliki risiko kematian tertinggi akibat dengue.

"Selain itu, karena virus dengue terdiri dari empat serotipe, seseorang bisa terinfeksi lebih dari sekali. Infeksi berulang bahkan berisiko lebih berat," kata Tony.

Dia menekankan bahwa pencegahan harus dimulai dari keluarga, terutama melalui Gerakan 3M Plus secara konsisten. "Vaksinasi dengue juga bisa menjadi pertimbangan tambahan penting untuk melindungi anak-anak," tambahnya.

Perayaan HUT ke-104 RS Borromeus di Bandung turut menyoroti DBD sebagai salah satu isu kesehatan utama.

Direktur Medis RS Borromeus, dr. Marvin Marino, SpGK, AIFO-K, menegaskan komitmen rumah sakit untuk memperkuat upaya promotif dan preventif.

"Tantangan kesehatan semakin kompleks, mulai dari penyakit menular seperti DBD hingga penyakit tidak menular yang terus meningkat. Karena itu, kami berkomitmen agar masyarakat bukan hanya dirawat saat sakit, tetapi juga terlindungi sebelum sakit," ujar Marvin.

Perangi DBD dengan 3 Hal

Presiden Direktur PT Takeda Innovative Medicines, Andreas Gutknecht, menekankan pentingnya langkah kolektif untuk menekan kasus DBD.

"Untuk dapat memerangi DBD, kita semua harus bergerak sekarang dengan tiga hal," katanya.

Di antaranya meningkatkan kesadaran dan edukasi, menjaga kebersihan lingkungan dengan 3M Plus, serta mempertimbangkan pencegahan yang inovatif. "Dengan demikian, kita bisa menciptakan lingkungan yang lebih aman bagi keluarga dan memastikan masa depan yang lebih sehat bagi generasi mendatang," katanya.

Foto Pilihan

Murid sekolah dasar diperiksa mulut dan giginya saat kegiatan Cek Kesehatan Gratis (CKG) di SD Prestasi Global, Depok, Jawa Barat, Senin (4/8/2025).
Read Entire Article