Atlet MTB Rendy Varera sumbang emas keenam untuk Kontingen Indonesia

Bangkok (ANTARA) - Atlet balap sepeda Rendy Varera Sanjaya menjadi penyumbang emas keenam untuk Kontingen Indonesia setelah menjadi yang terbaik pada nomor MTB Eliminator SEA Games 2025 Thailand.

Dia tampil mengesankan dalam perlombaan yang berlangsung di Khao Kheow Open Zoo, Chonburi, Thailand, Kamis.

Rendy mengalahkan sembilan peserta lainnya, termasuk Zulfikri Zulkifli dari Malaysia yang harus puas dengan perak. Adapun perunggu menjadi milik atlet Filipina Mark Louwel Valderama.

Dengan hasil ini, balap sepeda telah menyumbang satu emas dan dua perak dari nomor MTB.

Sebelumnya, Rendy juga membuka keran medali bagi Kontingen Merah Putih dengan meraih perak pada nomor downhill putra.

Rendy mencatatkan waktu 2 menit 38,714 detik pada lintasan penuh turunan curam dan tikungan teknis yang menjadi tantangan utama para rider.

Baca juga: Tembus semifinal, basket 3x3 putri berpeluang raih medali

Sedangkan emas diraih atlet tuan rumah Thailand, Methasit Boonsane, dengan torehan 02:37.856. Sementara posisi ketiga ditempati wakil Filipina John Derick Fart dengan waktu 02:43.676.

Kemudian balap sepeda juga meraih medali dari downhill putri melalui Riska Amelia Agustina yang membukukan waktu 3 menit 04,874 detik. Dia berada di belakang tuan rumah Vipavee Deekaballes dengan catatan 3:03.289. Sementara perunggu menjadi milik Ritthidet Kanokrat dari Thailand dengan waktu 3:06.778.

Secara keseluruhan, Indonesia hingga berita ini diturunkan telah mengoleksi enam emas, sembilan perak, dan tujuh perunggu.

Pada hari sebelumnya, Kontingen Indonesia mengemas lima medali emas masing-masing dari cabang taekwondo, canoe, renang, petanque, dan bulu tangkis.

Baca juga: Jadwal SEA Games Tim Indonesia, atletik-renang ramai perebutan medali

Baca juga: Sempat ikuti defile, Kamboja tarik semua atlet demi kemananan

Pewarta: Muhammad Ramdan
Editor: Eka Arifa Rusqiyati
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.