Liputan6.com, Jakarta KB implan jadi pilihan praktis untuk mencegah kehamilan, tapi tidak semua wanita cocok menggunakannya. Penting untuk mengenali sejak awal tanda KB implan tidak cocok agar bisa ditangani dengan cepat.
Beberapa gejala seperti perdarahan tak teratur, nyeri hebat, atau perubahan suasana hati bisa jadi sinyal tubuh tidak menerima implan dengan baik. Jika keluhan ini berlanjut, segera periksakan ke dokter.
Memahami tanda KB implan tidak cocok membantu wanita lebih bijak menentukan metode kontrasepsi yang sesuai. Jangan abaikan gejala yang muncul, demi kenyamanan dan kesehatan jangka panjang.
Berikut Liputan6.com merangkum dari berbagai sumber tentang penjelasan lengkap tanda kb implan tidak cocok, Selasa (29/7/2025).
Tanda KB Implan Tidak Cocok
KB implan adalah salah satu jenis alat kontrasepsi hormonal jangka panjang yang berupa batang kecil seukuran korek api, biasanya berjumlah satu atau dua batang, yang ditanamkan di bawah kulit lengan atas wanita.
Menurut Toduho (2014) sebagaimana dikutip dalam kajian yang dipublikasikan di Jurnal Keperawatan (JKp) Volume 7 Nomor 2, November 2019, kontrasepsi merupakan cara yang digunakan untuk mencegah pertemuan antara sel telur (sel wanita) yang matang dan sel sperma (sel pria) yang mengakibatkan kehamilan.
Dalam menggunakan kontrasepsi, keluarga pada umumnya mempunyai perencanaan atau tujuan yang ingin dicapai. Tujuan tersebut diklasifikasikan dalam tiga kategori, yaitu menunda atau mencegah kehamilan, menjarangkan kehamilan, serta menghentikan atau mengakhiri kehamilan atau kesuburan yang termasuk dalam keluarga berencana (KB).
Berikut ini tanda KB implan tidak cocok:
1. Infeksi dan Reaksi Lokal di Area Pemasangan
Infeksi adalah salah satu tanda awal bahwa tubuh tidak menerima KB implan dengan baik. Biasanya ditandai dengan nyeri tekan, kemerahan, bengkak, atau bahkan keluarnya cairan dari area pemasangan. Kadang, kulit di sekitar implan menjadi terasa panas atau berubah warna. Bila kondisi ini tidak membaik dalam beberapa hari atau justru semakin parah, sangat disarankan untuk segera berkonsultasi ke tenaga medis.
2. Rasa Sakit Berkelanjutan di Sekitar Implan
Wajar jika ada rasa tidak nyaman sesaat setelah pemasangan. Namun, bila rasa nyeri terus berlangsung dalam waktu lama atau justru semakin terasa menusuk, hal ini bisa menjadi sinyal bahwa tubuh bereaksi negatif terhadap implan. Rasa sakit yang konstan ini bisa mengganggu aktivitas harian dan perlu dipantau lebih lanjut.
3. Reaksi Alergi Serius
Meski jarang, reaksi alergi terhadap KB implan bisa terjadi. Tanda-tandanya antara lain gatal-gatal yang hebat, pembengkakan di wajah, bibir, lidah, atau tenggorokan, dan sesak napas. Gejala ini bisa muncul dalam hitungan jam hingga hari setelah pemasangan, dan harus segera mendapat penanganan medis karena dapat membahayakan keselamatan.
4. Implan Keluar dari Tempatnya (Eksplusi)
Eksplusi adalah kondisi di mana implan keluar dari posisinya semula, bahkan bisa terlihat menonjol di bawah kulit. Ini dapat terjadi karena benturan, aktivitas fisik berlebihan, atau reaksi tubuh yang menolak benda asing. Bila terasa bahwa implan tidak lagi berada pada tempatnya, segera konsultasikan ke klinik untuk evaluasi lebih lanjut.
5. Perdarahan Menstruasi Tidak Normal
Perubahan siklus haid adalah efek samping umum dari KB implan. Namun, jika kamu mengalami perdarahan hebat, berkepanjangan, atau tidak menentu selama berbulan-bulan, ini bisa menjadi tanda tubuh tidak cocok. Selain berdampak pada fisik, kondisi ini bisa menyebabkan anemia dan gangguan psikologis karena stres.
Tanda KB Implan Tidak Cocok
Berdasarkan data World Health Organization (WHO) (2020) sebagaimana dikutip dari kajian yang dipublikasikan di Jurnal ‘Aisyiyah Medika Volume 9, Nomor 2, Agustus 2024, prevalensi penggunaan KB di dunia antara lain kontrasepsi suntik yaitu 35,3%, Pil 30,5%, (Intra Uterine Device) 15,2%, implan 7,3% dan alat kontrasepsi lainnya 11,7%.
Komala Sari et al., (2024) sebagaimana dikutip dalam kajian yang dipublikasikan di Jurnal Kesehatan Tambusai Volume 6, Nomor 1, Maret 2025, perubahan pola menstruasi merupakan efek samping paling umum dari penggunaan KB implan. Hormon progestin yang dilepaskan secara terus-menerus memengaruhi regulasi hormonal dalam tubuh yang dapat mengubah siklus menstruasi alami wanita. Penelitian melaporkan bahwa sekitar 60,5% wanita pengguna KB implan mengalami perubahan signifikan dalam pola menstruasi mereka.
Progestin adalah hormon utama dalam KB implan dapat memengaruhi metabolisme tubuh dan pola penyimpanan lemak. Penelitian menunjukkan bahwa hormon ini dapat meningkatkan nafsu makan melalui pengaruhnya pada pusat pengaturan rasa lapar di hipotalamus. Selain itu, progestin juga dapat menyebabkan retensi cairan, yang dapat memberikan kesan kenaikan berat badan.
Berikut ini tanda KB implan tidak cocok lainnya:
6. Perubahan Emosi dan Suasana Hati
Fluktuasi hormon akibat KB implan bisa memengaruhi kesehatan mental. Bila kamu merasa mudah marah, gelisah berlebihan, atau mengalami gejala depresi setelah pemasangan, jangan dianggap sepele. Perubahan emosional ini bisa menjadi reaksi tubuh terhadap hormon yang dilepaskan oleh implan.
7. Perubahan Berat Badan Signifikan
Beberapa pengguna KB implan mengalami kenaikan atau penurunan berat badan secara drastis. Perubahan ini tidak selalu disadari dalam waktu singkat, tetapi bisa berdampak pada kepercayaan diri dan kesehatan tubuh secara umum. Jika perubahan berat badan sulit dikendalikan dan terasa tidak wajar, sebaiknya dikonsultasikan ke dokter.
8. Penurunan Gairah Seksual
Sebagian wanita melaporkan hilangnya minat berhubungan intim setelah memakai KB implan. Penurunan libido bisa dipicu oleh perubahan hormon atau karena efek psikologis dari gejala samping lainnya. Jika hal ini mengganggu hubungan dengan pasangan, penting untuk mendiskusikannya dengan dokter untuk solusi yang tepat.
9. Gejala Serius Seperti Nyeri Dada dan Gangguan Saraf
Dalam kasus tertentu, KB implan bisa menyebabkan komplikasi serius seperti penggumpalan darah, stroke, atau emboli paru. Tanda-tanda seperti nyeri dada mendadak, sesak napas, sakit kepala hebat, gangguan penglihatan, atau kelemahan di satu sisi tubuh perlu diwaspadai. Ini bukan efek samping biasa dan memerlukan pertolongan medis segera.