Liputan6.com, Jakarta Banyak orang tidak menyadari bahwa tanda darah tinggi sering muncul tanpa gejala yang jelas. Padahal, kondisi ini dapat menimbulkan berbagai gangguan serius pada organ tubuh jika tidak segera ditangani dengan tepat.
Memahami tanda darah tinggi sejak awal sangat membantu agar kita bisa melakukan pencegahan lebih dini. Langkah sederhana seperti mengatur pola makan, rutin berolahraga, dan mengurangi stres dapat menjadi cara efektif menjaga tekanan darah tetap normal.
Dengan mengenali tanda darah tinggi, seseorang bisa lebih waspada serta segera berkonsultasi dengan tenaga medis. Hal ini penting untuk menghindari komplikasi yang lebih berbahaya sekaligus menjaga kesehatan jangka panjang.
Berikut Liputan6.com merangkum dari berbagai sumber tentang penjelasan lengkap tanda darah tinggi, Sabtu (6/9/2025).
Tanda Darah Tinggi
Mengutip kajian yang dipublikasikan di Jurnal Nasional Ilmu Kesehatan (JNIK) Volume 1. Edisi 3 2019, hipertensi merupakan peningkatan tekanan darah abnormal yang dapat menjadi penyebab utama timbulnya penyakit kardiovaskuler.
Mengutip buku berjudul Hipertensiologi (2023) oleh Ardy Tanfil. T, S.Farm., M.Si. dan Apt. Yulia Rafitri Rizki, S.Farm., M.Si., gejala tekanan darah tinggi sebenarnya tidak dapat dirasakan jika seseorang menderita tekanan darah tinggi, gejala tersebut akan terasa jika seseorang telah menderita tekanan darah tinggi cukup lama dan tekanan darah tinggi telah merusak beberapa organ. Gejala-gejala tersebut biasanya ditandai dengan sakit kepala parah, gangguan pengelihatan, hingga detak jantung yang tidak teratur.
Berikut ini tanda darah tinggi:
1. Sakit Kepala
Sakit kepala berdenyut yang mirip migrain merupakan salah satu gejala yang cukup sering dilaporkan oleh penderita hipertensi. Kondisi ini terjadi karena aliran darah dengan tekanan tinggi menekan pembuluh kecil di otak, sehingga menimbulkan rasa nyeri hebat.
Rasa sakit ini bisa datang secara mendadak, terutama pada bagian belakang kepala, dan kadang disertai telinga berdenging. Meskipun tidak semua sakit kepala berarti hipertensi, sakit kepala yang berulang dan terasa berat perlu diperhatikan sebagai tanda darah tinggi yang tidak boleh diabaikan.
2. Pusing atau Vertigo
Pusing yang dialami penderita hipertensi bukan sekadar rasa ringan di kepala, tetapi bisa berupa vertigo, yaitu sensasi berputar yang membuat penderita merasa lingkungan sekitar bergerak meski sebenarnya diam.
Kondisi ini sering kali datang tiba-tiba dan dapat mengganggu keseimbangan tubuh. Pusing berulang atau menetap bisa menandakan adanya tekanan darah tinggi yang memengaruhi aliran darah ke otak. Apabila pusing disertai gejala lain, seperti pandangan kabur atau mual, sebaiknya segera melakukan pemeriksaan medis.
3. Gangguan Penglihatan
Tekanan darah tinggi dapat merusak pembuluh darah halus di retina mata, sehingga menimbulkan masalah penglihatan. Gejalanya bisa berupa penglihatan kabur, penglihatan ganda, atau kesulitan melihat dalam kondisi minim cahaya.
Pada kasus yang lebih parah, dapat terjadi perdarahan atau peradangan pada retina yang membuat penglihatan semakin memburuk. Jika gangguan ini tidak segera ditangani, risiko kehilangan penglihatan permanen bisa meningkat. Oleh karena itu, perubahan pada mata harus menjadi sinyal peringatan serius bagi penderita hipertensi.
4. Sesak Napas
Sesak napas akibat hipertensi terjadi karena jantung harus bekerja lebih keras untuk memompa darah melalui paru-paru. Kondisi ini dikenal sebagai hipertensi pulmonal, di mana pembuluh darah yang menghubungkan jantung dan paru-paru mengalami tekanan tinggi.
Akibatnya, darah yang mengandung oksigen tidak dapat dialirkan dengan baik ke seluruh tubuh. Gejalanya berupa napas terasa pendek, terengah-engah, atau seperti tidak cukup udara, terutama ketika beraktivitas fisik. Sesak napas ini perlu diperhatikan karena bisa menandakan adanya masalah serius pada jantung.
5. Mimisan Berulang
Mimisan yang sering terjadi tanpa sebab jelas dapat menjadi salah satu tanda tekanan darah tinggi. Hal ini disebabkan oleh pecahnya pembuluh darah kecil di hidung yang rapuh karena tekanan darah yang terlalu tinggi.
Meski mimisan bukan gejala utama hipertensi, frekuensi yang berulang dan sulit dihentikan bisa menjadi peringatan. Terutama jika mimisan disertai dengan gejala lain, maka sebaiknya segera melakukan pemeriksaan tekanan darah untuk memastikan penyebabnya.
Tanda Darah Tinggi
Mengutip kajian yang dipublikasikan di Jurnal Cendikia Muda, Volume 3, Nomer 2, Juni 2023, World Health Organization (WHO) menyatakan bahwa hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah kondisi medis serius yang secara signifikan meningkatkan risiko penyakit jantung, otak, ginjal, dan penyakit lainnya.
Angka kejadian hipertensi di dunia pada tahun 2021 diperkirakan sebanyak 1,28 miliar orang dewasa berusia 30-79 tahun di seluruh dunia menderita hipertensi, sebagian besar (dua pertiga) tinggal di negara berpenghasilan rendah dan menengah.
Menurut Marliani (2007) sebagaimana dikutip dalam kajian yang dipublikasikan di Diagnosa : Jurnal Ilmu Kesehatan dan Keperawatan Volume. 2 No. 3 Agustus 2024, komplikasi dapat berkembang dari penyakit berisiko yang dikenal sebagai hipertensi.Ginjal, mata, jantung, pembuluh darah, dan otak merupakan beberapa organ tubuh yang dapatmengalami kerusakan akibat penyakit ini.
Berikut ini tanda darah tinggi:
6. Detak Jantung Tidak Beraturan
Penderita hipertensi dapat mengalami palpitasi atau sensasi jantung berdebar. Detaknya bisa terasa lebih cepat, lebih keras, bahkan seperti berhenti sesaat. Kondisi ini bisa menandakan adanya fibrilasi atrium, yaitu gangguan irama jantung yang erat kaitannya dengan tekanan darah tinggi.
Bila dibiarkan, detak jantung tidak beraturan dapat meningkatkan risiko stroke atau gagal jantung. Oleh sebab itu, setiap perubahan irama jantung yang tidak normal sebaiknya diperiksakan ke tenaga medis.
7. Mudah Lelah
Rasa lelah berlebihan yang muncul meski aktivitas tidak terlalu berat dapat menjadi tanda hipertensi. Hal ini terjadi karena jantung bekerja ekstra keras untuk mengatasi tekanan darah tinggi, sehingga energi tubuh cepat terkuras.
Penderita mungkin merasa lesu, kurang bersemangat, atau membutuhkan waktu lebih lama untuk pulih setelah beraktivitas. Jika kondisi ini berlangsung terus-menerus, bisa jadi tubuh memberi sinyal bahwa tekanan darah tidak terkontrol dengan baik.
8. Sakit Dada (Angina)
Sakit dada merupakan gejala serius yang tidak boleh diabaikan. Pada penderita hipertensi, nyeri dada bisa menandakan bahwa jantung tidak mendapat suplai darah dan oksigen yang cukup. Rasa sakitnya bisa berupa tekanan, rasa terhimpit, atau terbakar di bagian dada.
Kondisi ini dapat mengindikasikan penyakit jantung koroner atau risiko serangan jantung. Jika sakit dada terjadi berulang atau semakin parah, segera cari pertolongan medis karena bisa berakibat fatal.