Wilmar Group Sebut Rp 11,88 Triliun Bukan Sitaan Tapi Jaminan Perkara, Ini Jawaban Kejagung

1 month ago 12
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

Tumpukan uang sitaan dari kasus tindak pidana korupsi dalam pemberian fasilitas CPO dan turunannya dari para terdakwa korporasi wilmar group diperlihatkan saat konferensi pers di Gedung Bundar Kejaksaan Agung, Jakarta, Selasa (17/6/2025). Kejagung menyita Rp11,8 triliun lebih yang merupakan penyerahan dari lima terdakwa korporasi dalam Wilmar Group terkait kasus korupsi ekspor CPO. Sebanyak Rp 2 triliun uang tunai tersebut ditampilkan sebagai perwakilan dari seluruh uang yang disita oleh penyidik.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Kejaksaan Agung (Kejagung) membantah uang Rp 11,88 triliun yang disita dari terdakwa korporasi Wilmar Group merupakan jaminan penanganan perkara. Kepala Pusat Penerangan dan Hukum (Kapuspenkum) Kejagung Harli Siregar mengatakan, uang yang disita tersebut merupakan barang bukti terkait pengembalian kerugian negara dalam perkara perizinan ekspor minyak mentah kelapa sawit (CPO) yang menjadikan Wilmar Group sebagai terdakwa.

Harli menegaskan, dalam penanganan maupun proses hukum berjalan perkara korupsi, tak mengenal istilah uang jaminan. “Yang ada adalah uang tersebut disita sebagai barang bukti atau uang pengembalian kerugian negara dari terdakwa (Wilmar Group) yang perkaranya masih berjalan. Dan uang pengembalian kerugian negara tersebut, dinyatakan disita untuk pertimbangan dalam putusan pengadilan,” ujar Harli, Rabu (18/6/2025).

Harli menjelaskan, Wilmar Group saat ini masih berstatus sebagai terdakwa korporasi dalam perkara perizinan ekspor CPO 2022. Kasus tersebut terkait dengan kerugian negara belasan triliun akibat ekspor CPO yang sempat berdampak pada pelambungan harga dan langkanya minyak goreng di Indonesia sepanjang 2022.

Terkait kasus tersebut, sudah inkrah memidanakan sejumlah perorangan. Dan dalam pengusutan lanjutan, selain Wilmar Group, dua korporasi lainnya, yakni Musim Mas Group dan Permata Hijau Group juga diajukan ke persidangan sebagai terdakwa.

Di peradilan tingkat pertama, Jaksa Penuntut Umum (JPU) menuntut tiga perusahaan minyak goreng itu bersalah melakukan tindak pidana korupsi. Dan JPU meminta majelis hakim untuk menghukum terdakwa Wilmar Group dengan kewajiban mengganti kerugian negara senilai Rp 11,88 triliun, terhadap terdakwa Permata Hijau Group untuk mengganti kerugian negara Rp 935,5 miliar, dan terdakwa Musim Mas Group mengganti kerugian negara Rp 4,98 triliun. Tetapi tiga korporasi terdakwa itu divonis lepas oleh Pengadilan Negeri Tindak Pidana Korupsi (PN Tipikor).

Read Entire Article