Jakarta -
Ada yang istimewa pada kunjungan Menteri Pertanian (Mentan) RI Andi Amran Sulaiman di Arkansas, Amerika Serikat (AS). Ia disopiri langsung oleh Wes Ward, Secretary of Agriculture Arkansas State, yaitu pejabat Menteri Pertanian untuk negara bagian Arkansas dalam kunjungannya.
Hal ini berlangsung apda Minggu (15/9) saat Amran melakukan peninjauan lapangan untuk melihat langsung pertanian modern di salah satu negara bagian AS tersebut. Beberapa tempat yang dikunjungi dalam momen tersebut antara lain University of Arkansas Rice Research & Extension Center, yaitu pusat penelitian dan pengembangan padi Universitas Arkansas. Amran juga berkunjung ke Dale Bumpers National Rice Research Center atau Pusat Penelitian Padi Nasional yang terletak di daerah Stuttgart, Arkansas.
Arkansas dijuluki sebagai Rice and Duck Capital of the World, yaitu ibu kota padi dan bebek sedunia. Tidak berlebihan jika wilayah ini mengklaim sebagai ibu kota padi, karena dari 2,5 Juta acres lahan sawah di Amerika, setengahnya ada di Arkansas.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, Amran langsung mengunjungi tempat uji lapang dari penelitian padi tersebut. Setelah agenda makan siang bersama, Owner Tiran Group ini mengunjungi salah satu lahan pertanian yang dikelola secara keluarga yaitu LTD Farm.
LTD Farm memiliki luas lahan 3500 acres dengan jumlah total pengelola yaitu 5 orang. Terkadang jika sangat dibutuhkan, dia menyewa tenaga kerja maksimal sebanyak 3 orang. Dengan jumlah total 8 orang, mereka mengelola lahan seluas 3500 acres atau setara 1416 Hektare.
Meski informasi riil di lapangan berbeda dari yang data yang didapatkan sebelumnya, namun dengan jumlah SDM yang minim dan lahan yang luas, Mentan Amran makin optimis upaya cetak sawah dengan pengembangan pertanian modern dapat dilaksanakan tanpa perlu khawatir kekurangan SDM.
Selain terkait manpower, efektivitas dan produktivitas alat mesin pertanian modern pada farm tersebut juga menjadi bahan diskusi alot. Dengan sedikitnya jumlah sumber daya manusia yang digunakan, katanya, investasi besar-besaran dilakukan pada alsintan yang harga perunitnya miliaran rupiah.
Amran menginstruksikan kepada tenaga ahlinya agar data yang didapatkan betul-betul dihitung dan diamati secara seksama. Dengan begitu, tidak terjadi salah kalkulasi dalam mengambil kebijakan.
Ia pun diketahui sering mengingatkan stafnya agar berhati-hati dalam menganalisis data. Pasalnya, salah analisis dapat berakibat pada kebijakan yang keliru dan salah dalam mengambil kebijakan efeknya dapat lebih parah dari korupsi.
Saat kembali ke hotel, Ketua Umum IKA Unhas ini juga turut memantau langsung padi milik petani yang berada di tepi jalan menuju hotel.
(akn/ega)