Liputan6.com, Jakarta- Timnas Indonesia kemungkinan bakal segera menetapkan perusahaan yang berhak memproduksi apparel baru mereka untuk periode 2026 hingga 2030 mendatang.
Direktur Utama PT Garuda Sepak Bola Indonesia (GSI) Marsal Masita mengungkap peserta tender saat ini sudah makin mengerucut.
Sebagai informasi, sebelumnya ada tujuh jenama yang dilaporkan ikut serta dalam tender apparel Timnas Indonesia pada pertengahan Juli 2025.
Kabar yang beredar mengungkap ada empat perusahaan asing ikut serta dalam proses seleksi ini, yakni Adidas, Puma, Kelme, dan Warrix.
Tiga perusahaan lagi merupakan merek lokal, termasuk Erspo yang jadi produsen jersey saat sekarang, ditambah Riors dan Masagi.
Dalam pernyataannya baru-baru ini, Marsal mengungkap jumlah peserta tender sudah makin berkurang. Jumlahnya di bawah tujuh, meski Direktur GSI itu enggan mengungkap secara spesifik jenama-jenama yang masih terlibat persaingan.
"(Jumlah peserta tendernya) mengerucut, lebih sedikit dari tujuh," jelas Marsal pada awak media di Jakarta pada Senin (4/8/2025), sebagaimana dilansir dari Antara.
"Ada beberapa round, beberapa putaran. Kita masih proses. Segera harusnya, sesuai tenggat waktu, para pesertanya akan diinformasikan apakah mereka terpilih atau tidak," tandas dia.
Berita video PSSI dan Erspo resmi meluncurkan jersey baru Timnas Indonesia yang akan menjadi seragam kebanggaan Skuad Garuda. Filosofi jersey ini terinspirasi dari kejayaan tahun 1981.
Gelar Presentasi Tahap Kedua
Adapun sebagai bagian dari seleksi, sebanyak tujuh peserta tender sebelumnya ditugaskan mengumpulkan proposal resmi berisi portofolio produk, penawaran komersial, rencana aktivasi, hingga komitmen untuk mendukung Timnas Indonesia.
Sesi presentasi pertama untuk merk-merk ini telah digelar pada 22-25 Juli silam. Selanjutnya, PSSI dan GSI akan melanjutkan proses ke presentasi tahap kedua guna menemukan jenama terbaik berdasarkan kriteria penilaian.
"Kita mau timnas kita punya kualitas terbaik. Kualitas bahan terbaik, kualitas apparel terbaik. Itu dulu. Dengan teknologi yang ada hari ini," katanya lagi.
"Yang kedua, PSSI juga memikirkan keseluruhan komponen. Tidak cuma produksinya, (tetapi) di mana di-handle logistiknya, di mana di-handle distribusinya, termasuk penawaran finansialnya. Jadi secara keseluruhan itu ada komponennya, ada bobot-bobotnya. Itu yang kita nilai," tandas dia.
Kans Espo Bertahan Jadi Produsen Apparel Timnas
Di tengah proses tender ini, Marsal Masita juga tak sepenuhnya menutup peluang Erspo bertahan sebagai produsen apparel Timnas Indonesia, usai keduanya menjalin kerja sama sejak Februari 2024 silam.
Hanya saja, sebagai catatan, mereka harus mampu mengalahkan pesaing-pesaing lain dengan memberikan kualitas terbaik sesuai harapan PSSI.
"Ya hari ini kan kita punya komitmen dengan Erspo hingga Februari 2026. Kebetulan Erspo juga ikut dalam proses tender," ucap Marsal lagi, menukil Antara.
"Saya tidak bisa bicara kaitannya dengan proses tender,. Karena evaluasi yang mereka selama ini lakukan, juga termasuk pertimbangan kami ke depannya. Ketum juga menanamkan terus ke kami bahwa timnas harus dapat produksi yang terbaik," tandasnya.