Liputan6.com, Jakarta - Film Korea My Daughter is a Zombie akhirnya tayang pada Kamis (8/8/2025) bioskop Indonesia. Para pencinta film Korea akan disuguhkan sebuah karya unik yang menggabungkan horor, komedi, dan drama keluarga mengharukan melalui film ini.
Film ini diadaptasi dari webtoon populer berjudul sama karya Lee Yun Chang, memadukan elemen komedi, drama keluarga yang emosional, dan horor dengan cara yang unik. Penonton diajak untuk melihat sisi lain dari kiamat zombie, yaitu dari sudut pandang seorang ayah yang menolak untuk menyerah pada putrinya.
My Daughter is a Zombie berhasil menggandeng deretan aktor papan atas seperti Jo Jung Suk, Choi Yu Ri, Lee Jung Eun, Cho Yeo Jeong, dan Yoon Kyung Ho. Tidak hanya itu, film ini juga menjanjikan alur cerita yang solid dan penuh makna.
Berikut sinopsis film My Daughter is a Zombie yang menampilkan premis cerita zombie yang tidak biasa.
Awal Mula Petaka
Kisah berpusat pada Lee Jung Hwan (Jo Jung Suk), seorang ayah tunggal yang bekerja sebagai pelatih hewan profesional. Kehidupannya yang normal bersama putri remajanya, Soo-a (Choi Yu Ri), yang gemar menari, seketika berubah saat wabah zombie misterius melanda dunia. Kota Seoul menjadi zona bahaya yang mengerikan, kekacauan di mana-mana, dan setiap orang berjuang untuk bertahan hidup dari ancaman mayat hidup yang ganas.
Di tengah kekacauan global tersebut, takdir tragis menimpa Soo A, sang putri tercinta. Dirinya secara tidak sengaja terinfeksi virus tersebut dan mulai menunjukkan gejala perubahan menjadi zombie. Menolak untuk menyerah pada takdir, Jung-hwan memutuskan untuk menyelamatkan putrinya.
Dengan cinta seorang ayah yang tak terbatas, ia melihat Soo A bukan sebagai monster, melainkan sebagai anaknya yang membutuhkan perlindungan. Ini menjadi awal dari perjuangan mereka untuk bertahan hidup bersama di dunia yang memusuhi kaum terinfeksi.
Pelarian ke Desa Terpencil
Untuk melindungi Soo A dari ancaman dan perburuan, Jung Hwan membawanya kabur dari kota Seoul yang porak-poranda. Tujuan mereka adalah desa pesisir Eunbong Ri yang tenang, tempat tinggal ibu Jung Hwan, Kim Bam Soon (Lee Jung Eun). Mereka berharap dapat menemukan tempat persembunyian yang aman di sana.
Namun, kehidupan di desa tidak sepenuhnya bebas dari masalah. Jung-hwan dan ibunya harus bekerja ekstra keras untuk menyembunyikan kondisi Soo A dari para tetangga yang penuh curiga dan ketakutan. Setiap hari menjadi pertaruhan untuk menjaga rahasia terbesar mereka agar tidak terbongkar.
Di tengah situasi yang penuh tekanan ini, beberapa karakter pendukung muncul, termasuk cinta pertama Jung Hwan, Shin Yeon Hwa (Cho Yeo Jeong), yang berprofesi sebagai guru di desa tersebut. Kehadiran karakter-karakter ini menambah lapisan konflik dan dinamika dalam cerita, memaksa Jung Hwan untuk menghadapi masa lalunya sambil berjuang untuk masa depan putrinya.
Melatih Sang Putri Zombie
Alih-alih mengurungnya, Jung-hwan memutuskan untuk menerapkan keahliannya sebagai pelatih hewan buas untuk "melatih" Soo A. Ia percaya bahwa jika ia bisa menjinakkan harimau dan singa, ia juga bisa mengendalikan naluri zombie putrinya. Hal ini menjadi salah satu aspek paling utama dan unik dari film ini.
Jung Hwan mulai memperhatikan bahwa Soo A belum sepenuhnya kehilangan kesadarannya. Ia menemukan bahwa putrinya masih merespons beberapa hal dari kehidupan lamanya. Soo A menunjukkan reaksi terhadap musik yang ia sukai, gerakan tarian yang pernah ia pelajari, dan bahkan tersentak kaget ketika dimarahi menggunakan penggaruk punggung kesayangan neneknya.
Dengan penuh kesabaran dan kasih sayang, Jung Hwan memulai misi rahasianya. Ia menciptakan serangkaian metode pelatihan yang tidak biasa untuk mengajari Soo A cara berinteraksi dan mengendalikan hasrat liarnya. Proses "pelatihan" ini menjadi sumber dari banyak adegan komedi yang jenaka sekaligus mengharukan, menunjukkan betapa jauh seorang ayah akan berjuang demi anaknya.
Ikatan Keluarga yang Luar Biasa
Perjuangan Jung-hwan dan dukungan tak tergoyahkan dari ibunya, Bam Soon, menunjukkan bahwa cinta keluarga dapat melampaui batas-batas nalar dan bahkan melawan naluri kematian. Mereka membentuk sebuah unit keluarga yang solid dalam menghadapi situasi yang paling tidak terbayangkan.
Perjuangan mereka untuk tetap bersama menjadi inti emosional film ini. Penonton akan diajak tertawa melihat tingkah kocak Jung Hwan, sekaligus tersentuh oleh drama keluarga yang mendalam, menunjukkan bahwa kasih sayang adalah senjata terkuat untuk bertahan hidup.
Pada akhirnya, My Daughter is a Zombie bukan hanya film tentang bertahan hidup dari wabah zombie, tetapi juga tentang mempertahankan kemanusiaan dan kehangatan keluarga di tengah dunia yang dingin dan kejam.