Jakarta -
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan memberikan puja-pujinya terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi). Pujian itu diberikan karena pengorbanan dan keberanian Jokowi dalam menelurkan kebijakan larangan ekspor nikel demi melancarkan agenda hilirisasi industri.
Menurut Luhut, Jokowi berani mengambil keputusan di tengah banyaknya tekanan dan potensi kerugian yang dialami Indonesia karena melarang ekspor nikel. Namun, pengorbanan itu disebut Luhut dapat memperkuat Indonesia untuk bersaing dengan negara lain.
Katanya, ada pepatah Jawa yang bicara 'Jer Basuki Mawa Beya,' artinya kesejahteraan butuh pengorbanan. Hal ini lah yang sudah dilakukan oleh Jokowi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ada pepatah Jawa yang mengatakan 'Jer Basuki Mawa Beya,' bahwa kesejahteraan itu butuh pengorbanan. Pun demikian halnya dengan kemandirian bangsa. Lompatan dan percepatan harus dilakukan untuk dapat bersaing dengan negara-negara lainnya," beber Luhut saat membagikan ceritanya di Instagram, @luhut.pandjaitan, Jumat (9/8/2024).
Purnawirawan TNI itu bercerita Jokowi banyak bicara kepadanya soal mendapat tekanan dari berbagai pihak setelah melarang ekspor nikel. Bahkan, kebijakan itu juga digugat di World Trade Organization (WTO). Belum lagi potensi kehilangan US$ 1,5 miliar dari hasil ekspor bijih nikel, yang merupakan tantangan tersendiri dari sisi ekonomi.
Namun kini, Indonesia sudah berhasil melakukan hilirisasi nikel untuk menjadi bahan baku baterai listrik setelah ekspor barang mentahnya dilarang Jokowi. Otomatis keuntungan yang didapatkan pun jauh lebih besar daripada nilai ekspor nikel yang dijual mentah.
Keberanian dan pengorbanan Jokowi, menurut Luhut harus diacungi jempol. Dia bilang Indonesia harus bersyukur punya presiden seperti Jokowi.
"Yang patut kita syukuri adalah kita punya pemimpin yang berani mengambil keputusan penting meski banyak potensi resiko datang menghampiri,"
Luhut mengatakan Indonesia berhasil menunjukkan kepada dunia bahwa kekayaan alam secara mandiri bisa dikelola. "Ini membuka jalan menuju kemakmuran yang lebih besar bagi bangsa ini," pungkas Luhut.