Jakarta (ANTARA) - Asam urat, atau dalam istilah medis dikenal sebagai gout, merupakan salah satu jenis radang sendi yang terjadi akibat penumpukan kristal asam urat di dalam persendian.
Kondisi ini sering ditandai dengan nyeri hebat yang muncul secara tiba-tiba, disertai bengkak dan kemerahan, terutama pada sendi kaki. Meski sering dianggap sepele, asam urat yang tidak tertangani dengan baik dapat menimbulkan komplikasi serius yang mempengaruhi kualitas hidup penderitanya.
Memahami faktor penyebab dan metode diagnosis yang tepat menjadi langkah awal penting dalam mencegah serangan asam urat berulang serta menghindari kerusakan permanen pada sendi.
Berikut ini adalah penyebab dan cara mendiagnosis penyakit asam urat, yang telah dihimpun dari berbagai sumber.
Baca juga: Apa itu penyakit asam urat? Ini penjelasan dan gejala umumnya
Penyebab asam urat
Secara umum, tingginya kadar asam urat dalam tubuh disebabkan oleh menumpuk-nya purin. Zat purin ini bisa berasal dari konsumsi makanan dan minuman tertentu, seperti:
• Minuman beralkohol
• Daging domba
• Daging merah
• Hasil laut seperti udang, sarden, lobster, dan sejenisnya
Selain dari asupan makanan, ada sejumlah faktor lain yang dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami asam urat. Beberapa faktor pemicu tersebut antara lain:
• Riwayat keluarga atau faktor keturunan
• Komplikasi dari penyakit diabetes
• Adanya batu ginjal yang menyebabkan gangguan fungsi ginjal
• Penyakit lain yang berkaitan dengan metabolisme tubuh
• Selain itu, risiko terkena asam urat juga lebih tinggi pada Pria dibanding Wanita
• Wanita yang sudah memasuki masa menopause
• Individu yang mengalami kelebihan berat badan atau memiliki tekanan darah tinggi
• Penderita gagal jantung, penyakit ginjal kronis, atau kelainan darah seperti leukemia
Baca juga: 8 sayuran yang sebaiknya dihindari penderita asam urat
Cara mendiagnosis asam urat
Dalam memastikan diagnosis penyakit asam urat, dokter akan melakukan serangkaian pemeriksaan penunjang, di antaranya:
1. Pemeriksaan darah
Tes darah dilakukan untuk mengetahui kadar asam urat di dalam tubuh. Batas normal kadar asam urat adalah ≤6 mg/dl untuk wanita dan ≤7 mg/dl untuk pria. Jika melebihi angka tersebut, seseorang dapat diduga menderita asam urat.
Selain itu, dokter mungkin juga akan memeriksa fungsi ginjal dan kadar gula darah, mengingat gangguan ginjal dan gula darah tinggi sering berkaitan dengan asam urat. Pada umumnya, tes ini tidak membutuhkan persiapan khusus, kecuali jika dokter menginstruksikan puasa untuk pemeriksaan gula darah.
Sampel darah biasanya diambil dari pembuluh darah di lengan dengan jarum suntik. Pastikan Anda menanyakan kepada dokter terkait persiapan sebelum pengambilan sampel darah.
2. Tes urine 24 jam
Pemeriksaan ini bertujuan untuk mengukur jumlah asam urat yang dibuang melalui urine dalam kurun waktu 24 jam. Pasien diminta untuk menampung seluruh urine yang keluar selama periode tersebut dalam wadah khusus yang diberikan oleh dokter. Selama proses ini, urine yang terkumpul sebaiknya disimpan dalam kulkas hingga dikembalikan ke laboratorium.
Baca juga: 8 sayuran rendah purin yang aman untuk penderita asam urat
3. Pemeriksaan rontgen (X-ray)
Rontgen sendi berguna untuk melihat gambaran struktur sendi secara lebih detail, termasuk kemungkinan adanya kerusakan akibat asam urat. Selama proses pemeriksaan, pasien mungkin diminta untuk berganti posisi agar citra dari berbagai sudut bisa didapatkan.
Jika pasien sedang hamil, penting untuk memberi tahu dokter sebelum menjalani pemeriksaan ini. Pasien juga biasanya diminta melepas pakaian atau aksesoris yang bisa mengganggu hasil gambar.
4. Ultrasonografi (USG) sendi
USG digunakan untuk mendeteksi kristal asam urat maupun tofus di area sendi. Prosedur dimulai dengan mengoleskan gel di permukaan kulit tempat pemeriksaan dilakukan.
Biasanya, pemeriksaan USG ini tidak memerlukan persiapan khusus dari pasien. Setelah seluruh rangkaian tes selesai, bila hasil menunjukkan adanya asam urat, dokter akan merancang penanganan sesuai dengan kondisi pasien.
Selain pengobatan medis, dokter juga akan menyarankan perubahan gaya hidup sehat untuk mencegah kekambuhan di masa mendatang.
5. Analisis cairan sendi (Arthrocentesis)
Pemeriksaan ini dilakukan untuk mendeteksi keberadaan kristal asam urat di dalam sendi. Dokter akan mengambil sampel cairan sendi menggunakan jarum suntik setelah sebelumnya memberikan anestesi lokal untuk mengurangi rasa nyeri. Biasanya, prosedur ini tidak memerlukan persiapan khusus dari pasien.
Baca juga: Ini 10 buah yang bisa turunkan asam urat secara alami
Pewarta: Sean Anggiatheda Sitorus
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.