Pengamat Ungkap Motif Terselubung Netanyahu Serang Iran

1 month ago 14
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Pakar Hubungan Internasional dari Universitas Padjadjaran (Unpad), Dina Sulaeman, menilai serangan awalan Israel ke Iran yang terjadi belum lama ini tidak memiliki dasar hukum internasional yang sah. Dia menyebut tindakan Israel sebagai bentuk pre-emptive strike yang tidak diakui dalam hukum internasional dan justru menjadi pelanggaran serius terhadap Piagam PBB.

Dia menjelaskan, dalam hukum internasional tidak ada konsep yang membenarkan serangan pencegahan semacam itu.

“Dalam hukum internasional tidak ada yang disebut pre-emptive strike. Sama sekali tidak dibolehkan. Di Pasal 51 PBB tentang hak untuk sebuah negara membela diri itu bisa dilakukan kalau ancamannya betul-betul sudah terjadi," ujar Dina saat menjadi narasumber Forum Kramat yang digelar di Gedung PBNU, Jakarta Pusat, Jumat (20/6/2025).

Lebih lanjut, Dina mempertanyakan narasi yang dibangun Israel soal keberadaan proyek bom nuklir Iran. Dia mengutip laporan terbaru dari Badan Energi Atom Internasional (IAEA) yang tidak menemukan bukti Iran sedang mengembangkan senjata nuklir.

"Laporan terakhir IAEA, itu lembaga di PBB yang mengawasi proyek-proyek nuklir seluruh dunia, kecuali Israel tentu saja, menyatakan bahwa tidak ada sama sekali bukti bahwa Iran sedang membuat bom nuklir atau senjata nuklir,” ujar Dina.

“Rafael Grossi, Direktur IAEA ini juga mengatakan, ya memang kami tidak menemukan adanya bukti bahwa Iran akan membuat senjata nuklir. Berarti kan tuduhan dari Netanyahu ini tidak ada buktinya,” kata Dina.

Dia pun menyebut tuduhan Netanyahu terhadap Iran sebagai narasi lama yang terus diulang-ulang sejak 1996. Hingga kini, kata Dina, senjata nuklir yang dikhawatirkan itu tidak pernah terbukti ada.

Menurut dia, serangan Israel ke Iran lebih bernuansa politik domestik, terutama menyangkut posisi Netanyahu yang semakin terdesak.

“Kalau menurut saya, indikasinya adalah beberapa jam sebelum Israel menyerang Iran, itu parlemen Israel sedang sidang, mau voting untuk memutuskan apakah kabinetnya Netanyahu dibubarkan atau tidak. Netanyahu betul-betul terjepit posisinya secara politik karena penentangan terhadap dia sangat besar,” jelas Dina.

Dina menyebut tindakan Netanyahu sebagai bentuk diversionary war, perang yang dilakukan untuk mengalihkan perhatian publik dari krisis internal.

“Yang dilakukan Netanyahu untuk supaya dia tetap posisinya yaitu dia melancarkan perang di luar negeri. Ini kalau di kajian keamanan disebutnya diversionary war. Jadi seorang pemimpin ketika dia terjepit di dalam negeri bisa saja melancarkan serangan militer ke luar negeri supaya di dalam negeri jadi solid lagi karena ada musuh bersama,” kata Dina.

Dia juga menyinggung kondisi Gaza yang menjadi sorotan dunia internasional. Menurut dia, eskalasi di Iran menjadi cara Netanyahu untuk mengalihkan opini publik dunia dari kecaman terhadap Israel atas serangan brutalnya di Gaza.

Terkait sikap dunia internasional, Dina menyoroti posisi Rusia dan China yang telah mengecam Israel, namun belum menunjukkan langkah konkret mendukung Iran secara langsung.

“Secara hukum PBB memang harus mengecam Israel karena ini melanggar Piagam PBB, dan posisi setiap PBB juga mengecam Israel dalam serangan ini. Tapi praktiknya apakah Rusia dan China kemudian memberikan bantuan langsung ke Iran atau ikut perang secara langsung? Saya pikir tidak. Kalau bantuan logistik mungkin,” ujar Dina.

Sedangkan dari pihak Amerika Serikat, respons yang diberikan dinilai masih menggantung.

“Kalau Amerika Serikat sendiri yang terbaru itu jubir Presiden Trump mengatakan Trump akan memberikan keputusan dua minggu lagi. Menurut saya itu sinyal bahwa Trump tidak ingin mengambil keputusan. Dia nggak mau ikut terlibat dalam perang karena biayanya sangat mahal tapi kalau terang-terangan mengatakan tidak akan membantu Israel juga nggak mungkin,” jar Dina.

Dia menilai langkah AS tersebut hanya untuk menunda keputusan politik dan menghindari keterlibatan langsung dalam konflik.

“Dalam dua minggu itu banyak sekali hal yang bisa terjadi. Kemampuan Israel untuk menahan serangan Iran dalam dua minggu itu juga saya pikir sangat dipertanyakan ya. Sekarang dia udah kelihatan kesulitan," kata Dina Sulaeman.

Read Entire Article